FOKUS JATENG-BOYOLALI-Promosi kepariwisataan dan olahraga di Boyolali semakin digiatkan, salah satunya dengan memberdayakan olahraga untuk bisa menjadi kegiatan wisata yang akan dikunjungi. Hal tersebut diwujudkan melalui pembangunan Stadion Kebo Giro yang sampai saat ini sudah tahap penyempurnaan dan penambahan fasilitas.
“Tahun ini memasuki tahap akhir pembangunan Stadion Kebo Giro di Cepogo dengan disediakan anggaran melalui APBD Boyolali senilai Rp12 miliar,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Susilo Hartono. Senin (1/02/2021).
Dijelaskan, pembangunan lapangan sepak bola Stadion Kebo Giro tersebut terbagi empat tahap sejak 2018 hingga 2021. Tahap terakhir ini, dana diambil dari APBD 2021 sebanyak Rp12 miliar. Pembangunan stadion itu diperkirakan akan menghabiskan dana total sekitar Rp30 miliar. Saat ini sudah mencapai sekitar 65 persen, dan ditargetkan selesai pada akhir 2021 mendatang.
“Anggaran Rp12 miliar ini, rencana untuk pembangunan penyelesaian tribun VVIP, lampu penerangan dan berbagai fasilitas dalam bangunan tahap akhir itu,” katanya. Pembangunan Stadion Kebo Giro di Desa Paras Cepogo Boyolali tersebut menempati lahan seluas 4-5 hektare dari total seluruhnya sekitar 15 hektare.
“Stadion ini dibangun berdasarkan standar FIFA ini sudah sesuai dengan apa yang diterapkan oleh FIFA. Konsep yang diambil adalah konsep seperti stadion-stadion di Eropa. Dalam arti tanpa dilengkapi dengan lintasan atletik sehingga penonton juga lebih dekat,” ujarnya.
Banyak fasilitas yang disediakan, juga akan menambah daya tarik Stadion Kebo Giro ini. Diantaranya, fasilitas pemandian air panas indoor, ruang ganti indoor, ruang pemanasan indoor. Terlebih dengan penggunakan rumput jenis Zoysia Martella.
“Stadion Kebo Giro menggunakan rumput jenis Zoysia Martella. Bagus dipakai dibandingkan dengan stadion lain sehingga kita bisa bersaing terkait dengan kemampuan tingkat kualitas rumput termasuk resapan air sehingga drainase untuk air di lapangan bisa langsung meresap,” tuturnya.
Dengan stadion yang cukup luas tersebut, sebanyak 12.000 penonton bisa masuk dan menyaksikan pertandingan yang digelar.Terdiri dari kelas ekonomi I mampu menampung sebanyak 6.000 penonton, kelas ekonomi II menampung 3.000 penonton dan kelas VIP mampu menampung 3.000 penonton. Akses masuk penonton dibagi dalam 12 pintu masuk, dimana kelas ekonomi sebanyak sembilan gerbang masuk stadion, dan tiga gerbang masuk stadion untuk kelas VIP.
Rencananya, akses masuk dan keluar kendaraan juga akan dibuat berbeda. Hal tersebut guna menghindari adanya kemacetan saat ada pertandingan di Stadion Kebo Giro.