Momen Sadranan Dorong Harga Telur dan Daging Ayam di Wilayah Boyolali Meroket

Harga daging ayam di pasaran di Boyolali naik lantaran momen sadranan jelang Ramadan. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Mulai Senin 30 April 2018 hingga dua pekan ke depan, sebagian masyarakat Boyolali melaksanakan ritual “sadranan”. Momen dua pekan jelang Ramadan ini, mendorong meroketnya harga telur dan daging ayam. Hal ini dipengaruhi permintaan pelanggan cukup tinggi untuk keperluan sadranan.

Kenaikan harga telur ayam ini sudah dirasakan sejak seminggu yang lalu. Yakni semula antara Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram dengan kenaikan mencapai Rp 22.500 per kilogram. Sedangkan harga daging ayam kini mencapai Rp 32 ribu per kilogram.

“Kenaikan harga ini karena harga dari peternak sudah tinggi,” tutur Sunsat (45), salah satu pedagang kelontong Desa Canden, Kecamatan Sambi, Boyolali.

Kenaikan harga ini memantik keprihatinan pedagang. “Sebetulnya tidak begitu berpengaruh ke permintaan. Tapi saya mengeluarkan modal cukup besar karena ambilnya juga sudah mahal,” kata Diyah Ayu (24), pedagang ayam Pasar Gagan, Kecamatan Ngemplak.

Terkait harga telur dan daging ayam ini bisa dilihat di E-Pangan, sebuah ruang informasi digital perkembangan harga pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali. Jika melihat di E-Pangan, harga telur ayam Rp 20.960  per kilogram, daging ayam Rp 31.610 per kilogram. Kemudian daging sapi Rp 100.335 per kilogram.