Seorang Remaja di Boyolali Meninggal Usai Berlatih Silat

Anggota Satreskrim Polres Boyolali membawa jenazah korban dari rumah duka di Dukuh Klimasan, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali ke RS Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Tak ada yang mengira latihan rutin Kamis 22 Mei 2025 dinihari itu menjadi hari terakhir bagi remaja berinisial MPS (17). Warga Dukuh Klimasan, Rt 1 Rw 6, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali, ini meninggal selepas latihan silat.
Diduga korban meninggal setelah mendapatkan tendangan dari salah satu pelatih. Baik korban dan pelatih sama-sama tercatat sebagai siswa di sebuah perguruan silat di Boyolali. Peristiwa tersebut terjadi saat korban dan rekan-rekannya sedang berlatih silat di Dukuh Dukuh Bejen Rt 01 Rw 03, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede, Boyolali.
Berdasarkan kronologi yang diterima, kasus tersebut berawal saat siswa perguruan tersebut melakukan latihan penguatan fisik. Latihan fisik tersebut didampingi pelatih. Secara bergantian pelatih menendang dada semua siswa. Saat dadanya terkena tendangan, korban terjatuh ke belakang dan mengaku mengalami sesak nafas. Oleh pelatih dan rekan-rekannya, dibawa ke RS Sisma Medika Karanggede guna mendapatkan pertolongan. Namun sesampai di rumah sakit, dan dinyatakan meninggal dunia oleh tenaga medis.
Sukimin, Kepala Desa (Kades) Sendang Kecamatan Karanggede mengatakan telah menerima kabar meninggalnya korban pada Kamis 22 Mei sekira pukul 02:00 WIB dini hari. Ia lalu bergegas ke ke Rumah Sakit Sisma Medika Karanggede. Hanya saja, korban yang juga merupakan tetangga dekat Sukimin sudah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Rumah Sakit tersebut.
“Sampai di rumah sakit dikabari kalau sudah meninggal, akan tetapi saya sempat melihat kondisi korban terlebih dahulu.” Katanya.
Dijelaskan, ia sempat melihat bagian tubuh pada wajah dan kaki korban,menuutnya tidak ada luka di wajah dan hanya ada luka lecet di jari kaki.
Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Winarsih membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian itu. Selain itu, juga meminta keterangan dari sejumlah saksi mata, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
“Ada enam saksi yang kami mintai keterangan. Sedangkan jenazah korban dibawa ke rumah sakit Moewardi Solo untuk diotopsi,”ucapnya. (yull/**)