Konsumsi BBM Musim Mudik dan Balek Lebaran 2018 Diprediksi Menurun, Ini Alasannya…

Pelanggan antre di SPBU Nglangon, Sragen, Rabu 6 Juni 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG SRAGEN-Perkiraan menjelang arus mudik Lebaran 2018, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) diprediksi mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena saat arus mudik dan arus balik Lebaran, kendaraan besar seperti truk, tronton dan trailer dilarang melintas di jalan raya di Kabupaten Sragen.

Selain itu, untuk kendaraan pribadi dan kendaraan umum roda empat dari luar kota, juga banyak yang memilih melintas di jalan tol, dibanding jalan umum. Konsumsi BBM justru sudah mengalami kenaikan menjelang Ramadan hingga H-7 Lebaran. Selain itu, Pertamina juga sudah menjamin aman untuk kebutuhan BBM selama arus mudik dan arus balik Lebaran.

Kepada wartawan, Budi Hartanto selaku manajer Stasiun Pengisaian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nglangon mengatakan, menjelang Ramadan lalu kenaikan konsumsi BBM cukup signifikan. Yakni dari semula 35 ribu kiloliter/hari menjadi 40 ribu kiloliter per hari.

“Konsumsi BBM terbanyak adalah untuk pertalite dan solar. Untuk konsumsi selama selama Lebaran kemungkinan juga tidak naik, normal seperti hari biasa,” katanya Rabu 6 Juni 2018.

Sementara itu, para petani di kabuapten sragen sendiri menggunakan solar atau pertalite, biasanya untuk mesin genset penyedot air keperluan irigasi ke sawahnya. Juga untuk selepan atau mesin penggilingan padi, yang banyak beroperasi di Sragen. Tren petani membeli BBM ini diperkirakan turun menjelang Lebaran nanti.

“Kalau membeli BBM, biasanya petani membeli memakai jeriken kapasitas 30 liter. Mereka memakainya untuk beberapa hari, misalnya seminggu dua jeriken,” tuturnya.