Keracunan Masal Boyolali: Lima Warga Sempat Kritis Mulai Membaik

Salah satu warga yang dirawat di rumah sakit. | Yulianto (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI – Penyelenggara acara buka bersama (bukber) di Dukuh/Desa Kadipaten, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, yang berbuah musibah keracunan adalah Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT).

Pengurus ranting wilayah setempat yang menjadi panitia sudah menangani sebaik mungkin para korban yang rawat inap maupun rawat jalan. Hal ini diungkapkan Sekretaris PSHT Cabang Boyolali Taryono, Jumat 23 Juni 2017. Mendengar peristiwa ini, dia dan pengurus lain langsung bergerak ke Kecamatan Andong untuk pendampingan.

”Kami ketemu keluarga korban bicara baik-baik. Karena ini musibah yang harus dihadapi bersama dan ditangani sebaik mungkin,” tuturnya.

Menurut dia, makanan yang disajikan tersebut dipesan dari katering, namun pemiliknya masih anggota PSHT. Tapi semua itu, lanjut dia, peristiwa itu adalah musibah. Bahkan dari anggota yang ikut bukber juga mengalami muntah dan diare.

”Saya kira niat kegiatannya cukup bagus. Yaitu menjalin silaturahmi agar tetap bersatu dalam bentuk aksi sosial buka puasa bersama,” kata dia.

Sementara itu, para korban yang dirawat di rumah sakit sudah mulai dibawa pulang pihak keluarga. Sempat ada yang kritis sekitar lima orang, tapi kondisinya terus membaik. ”Lima orang sempat kejang-kejang, tapi sekarang sudah membaik,” ujar Taryono.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 120 warga Dukuh/Desa Kadipaten, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, mengikuti acara buka bersama (bukber) yang diadakan di desa setempat Rabu 21 Juni 2017. Namun setelah menyantap menu buka, sebagian dari mereka merasakan mual dan kondisi badan lemas. Kondisi tersebut baru terasa Kamis 22 Juni 2017.

Tak ayal, sekitar 80-an warga yang ikut bukber dilarikan ke rumah sakit. Di antaranya ke RSUD Waras Wiris Andong, Puskesmas Andong, dan Puskesmas Kemusu. Informasi yang beredar, mereka keracunan es buah yang baru saja disantap.

”Sebagian rawat inap dan sebagian rawat jalan,” kata Hartono, anggota trantib Kecamatan Andong, Jumat 23 Juni 2017. (wan)