Puluhan Nasabah Koperasi BLN di Boyolali Mengaku Tertipu Hingga Miliaran Rupiah

Aris Tarmadi dan Dwi Priyatmoko perwakilan nasabah koperasi BLN yang merasa ditipu (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Sejumlah warga Boyolali diduga menjadi korban penipuan Koperasi BLN (Bahana Lintas Nusantara) dengan total kerugian miliaran rupiah. Mereka diduga tertipu investasi menggiurkan setelah di iming-imingi bonus besar oleh koperasi tersebut.
Salah seorang korban, Dwi Priyatmoko warga Ampel Boyolali, mengaku mengikuti skema program Sipintar dari BLN di koperasi itu. Dia menyimpan uang Rp 100 juta, dijanjikan bakal dikembalikan sebesar Rp 200 juta dalam waktu 24 bulan dan ditranfer ke rekening penyimpan setiap bulan. Namun setelah melakukan tiga kali pencairan, pihak BLN kemudian secara sepihak mengganti program.
Dwi bercerita awal dirinya menabung di koperasi BLN karena percaya dengan beberapa koleganya yang sudah menjadi anggota koperasi itu terlebih dulu. Awalnya, ia diundang sosialisasi Koperasi BLN di Rumah Makan Bu Yoso Boyolali. Kemudian ia tertarik, Dwi tidak menjadi anggota koperasi dan hanya menjadi nasabah yang mengikuti skema program Sipintar.
“Karena kalau setor uang 100 juta kemudian akan dikembalikan 200 juta dalam waktu 24 bulan dan ditranfer ke rekening penyimpan setiap bulan,” jelasnya. Selasa  13 Mei 2025.
Namun setelah melakukan tiga kali pencairan, pihak BLN kemudian secara sepihak dengan alasan mengganti program. Dwi semakin curiga karena banyak nasabah lain juga mengalami nasib yang sama dengan dirinya, dengan demikian dirinya merasa tertipu dengan keputusan sepihak koperasi itu.
“Saya menjadi nasabah koperasi tersebut sejak September tahun 2024, namun pada bulan Maret pihak BLN secara sepihak menghentikan pembayaran, ini sama saja dengan penipuan.”
Menurut Dwi, total nasabah yang ada di BLN sebanyak 40 ribu rekening, dengan total investasi mencapai ratusan miliar.
“Tercatat 40 ribu, tapi itu kan bisa saja setiap orang punya 5 sampai 8 rekening, jadi kira-kira itu ada 5 ribu orang,” jelasnya.
Menurut Dwi, korban dari Koperasi BLN mulai dari Pensiunan ASN, Pengusaha, hingga Ibu Rumah Tangga. “Sampai saat ini uang saya yang belum kembali masih sekira Rp 75 juta, teman teman nasabah lain ada yang sampai Rp 4 miliar, terus ada juga yang menanggung ganti rugi Rp 14 miliar karena mengajak ikut masuk koperasi tersebut,” ujarnya.
Dwi menabung bertujuan untuk dana masa depan dan jika ada kebutuhan mendadak. ” Sekarang uang yang saya tujukan untuk dana masa depan itu tidak bisa diambil lagi,” katanya.
Senada korban lainnya, Aris Tarmadi warga Simo Boyolali, mengaku sempat mendatangi kantor pusat BLN di Salatiga, namun di dalam kantor tersebut sudah tidak ada lagi kepala maupun pegawai koperasi.
“Saya sama teman teman juga sempat datang ke rumah pak Niko kepala BLN pusat, tapi tidak ada orang, yang ada cuma Asisten Rumah Tangga, sehingga kami berinisiatif untuk melaporkan ke kepolisian,” jelasnya.
Menurut Aris, masih ada ratusan nasabah di Boyolali yang menjadi korban dugaan penipuan koperasi tersebut, Hanya saja mereka belum berani bertindak, karena masih berharap uangnya akan dikembalikan.
“ Padahal, banyak rekan-rekan kami yang masuk rumah sakit karena syok, setelah uang ratusan juta yang didapat dari pinjaman bank berpotensi tidak akan pernah kembali,”ucapnya. (yull/**)