FOKUSJATENG.COM , KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten Karanganyar menggelar diskusi interaktif dengan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BPPK), Budiman Sudjatmiko, pada Minggu (29/6/2025) di Ruang Antorium Rumah Dinas Bupati Karanganyar. Pertemuan strategis ini membahas langkah-langkah kolaboratif untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di daerah.
Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Budiman Sudjatmiko. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani kemiskinan secara komprehensif. “Kami sampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Budiman di Karanganyar. Harapannya, ini menjadi momentum percepatan program pengentasan kemiskinan,” ujar Bupati.
Bupati Rober juga memaparkan berbagai program yang telah berjalan di Karanganyar, termasuk melalui Dinas Sosial, serta program perluasan lapangan kerja dan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Ia menegaskan, pemerintah tidak hanya berfokus pada proses produksi seperti pertanian, tetapi juga memperkuat sektor hilir. Lebih lanjut, Bupati menyinggung keterlibatan Karanganyar dalam Solo Raya Great Sale 2025, di mana sekitar 50 persen tenant berasal dari pelaku usaha Karanganyar, menunjukkan geliat ekonomi lokal yang mendukung pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Budiman Sudjatmiko menegaskan pandangannya bahwa ukuran tertinggi dari keberhasilan pemberdayaan ekonomi bukanlah sekadar produksi atau kelulusan pelatihan, melainkan peningkatan daya beli masyarakat. “Keberhasilan pemberdayaan ekonomi ditandai oleh daya beli. Itu tolok ukur tertinggi,” jelas Budiman. Ia menambahkan, sebelum mencapai daya beli yang meningkat, perlu dibangun serangkaian program yang memastikan ketersediaan barang yang bisa dibeli, serta masyarakat yang mampu membeli. “Maka, program pengentasan kemiskinan tidak hanya bertujuan mengurangi beban, tetapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi rakyat,” tegasnya.
Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, turut menggarisbawahi keseriusan Karanganyar dalam isu pengentasan kemiskinan, yang tercermin dari berbagai program strategis pemerintah daerah. “UMR Karanganyar merupakan yang tertinggi di Solo Raya. Hal ini menjadi salah satu indikator keseriusan kami dalam memperluas lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat,” kata Wakil Bupati. Ia juga menambahkan komitmen Karanganyar dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan hak asasi manusia.
Diskusi yang santai namun sarat makna ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Solo Raya Great Sale 2025, sekaligus menegaskan komitmen Kabupaten Karanganyar sebagai daerah yang inklusif dan responsif terhadap persoalan sosial-ekonomi masyarakat. ( rls/bre)