FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Polres Karanganyar menegaskan komitmennya mendukung program ketahanan pangan nasional melalui rapat kesiapan penanaman jagung kuartal ketiga. Rapat yang digelar di Aula Wira Pratama I pada Selasa, 10 Juni 2025, ini menjadi langkah strategis untuk menyinergikan berbagai instansi terkait.
Rapat dipimpin langsung oleh Wakapolres Karanganyar, Kompol Miftakul Huda, S.H., M.H., dan dihadiri pejabat utama Polres serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanian, Perhutani, PTPN I Kebun Batujamus, Bulog, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar.
PS. Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Mulyadi, mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Dr. Hadi Kristanto, S.I.K., M.M., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target pemerintah dalam menyiapkan 1 juta hektare lahan jagung secara nasional. Iptu Mulyadi juga mengungkapkan potensi 5.000 hektare kawasan hutan pengelolaan khusus di Karanganyar yang perlu divalidasi pemanfaatannya.
“Kami berharap data rencana penanaman jagung dari masing-masing instansi dapat di-share agar Polres Karanganyar dapat turut serta dalam pengawasan dan dukungan lapangan,” ujar Iptu Mulyadi.
Potensi Lahan dan Komoditas Strategis
Dari diskusi, terungkap bahwa Perhutani memiliki total 7.333 hektare kawasan hutan di Karanganyar, namun optimalisasi Perhutanan Sosial masih terkendala. Sementara itu, PTPN I Batujamus mengidentifikasi 200 hektare lahannya di empat kecamatan (Mojogedang, Ngargoyoso, Jenawi, dan Kerjo) berpotensi ditanami jagung secara tumpangsari dengan karet.
Dinas Pertanian dan Pangan Karanganyar mengonfirmasi bahwa jagung di wilayah tersebut mayoritas digunakan sebagai pakan ternak, mengingat Karanganyar adalah produsen telur ayam terbesar kedua di Jawa Tengah. Dr. Feriana Dwi Kurniawati, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertan Karanganyar, menyatakan kesiapan pihaknya memfasilitasi bantuan benih dari pemerintah pusat.
Dukungan Penuh dari Bulog dan BPS
Bulog menyatakan kesiapannya menyerap jagung pipil kering dengan harga Rp5.500/kg, meskipun tingginya permintaan peternak seringkali membuat jagung langsung terserap di pasar bebas.
BPS Karanganyar mencatat pada tahun 2024, terdapat 4.170 hektare lahan jagung dengan panen sekitar 3.840 hektare, yang diusahakan oleh 10.300 rumah tangga. BPS juga siap menyediakan data per desa untuk mendukung kebijakan yang tepat sasaran.
Iptu Mulyadi menutup rapat dengan harapan, “Sinergi antar instansi semakin kuat dalam ketahanan pangan, dan program penanaman jagung kuartal ketiga mampu menjadi langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.” ( rls/bre)