FOKUS JATENG-BOYOLALI-Ajang pengiriman duta seni dan misi kebudayaan pelajar ke luar negeri menjadi ajang yang cukup diminati pelajar di Boyolali. Program tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali yang dicanangkan Bupati Boyolali, Seno Samodro ini sukses menarik minat pelajar guna lebih memperkaya ilmu pengetahuan.
Di tahun ketujuh gelaran pengiriman duta seni ini, Disdikbud sudah mulai untuk melakukan persiapan seleksi pada pelajar SMA/SMK/MA di Boyolali kelas X.
Dijelaskan oleh Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto bahwa pada tahun ini, pelajar yang akan berangkat ke negara tujuan akan melewati serangkaian tes seleksi yang terbagi dalam empat tahap. Sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun 2019 ini pihaknya menginginkan ada tes psikologi untuk melihat kemampuan anak anak secara psikologi, dengan beban nilai mencapai 60 persen pada kemampuan intelegensi
“Pertama seleksi administrasi, kemudian setelah itu tes potensi tertulis, wawancara, saya ingin ada perbaikan setelah nanti terseleksi, pada babak keempat saya mau tes psikologi,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa 8 Januari 2019.
Tes psikologi tersebut rencana akan diikuti oleh 50 peserta yang kemudian akan dikerucutkan kembali menjadi 16 orang yang tergabung dalam tim duta seni dan misi kebudayaan pelajar Kabupaten Boyolali. Namun, pihaknya belum bisa memastikan negara mana saja yang akan dikunjungi, akan tetapi pihaknya optimis akan menuju ke Eropa kembali. Hal tersebut karena, masih menunggu negara-negara mana saja tang memiliki agenda festival budaya.
“16 peserta kita latih dan targetnya Juli saat libur panjang sekolah anak anak, sudah pelaksanaan pergiriman ke luar negeri. Sekarang baru kita penjajakan dan komunikasi dengan beberapa negara, Belanda, Perancis, Jerman, Inggris dimana yang ada festival sesuai dengan misi seni budaya ini,” terangnya.
Tim duta seni yang khusus diperuntukkan bagi pelajar sekolah di Boyolali dan berdomisili di Boyolali ini akan menampilkan seni budaya di luar negeri selama 10 hingga 12 hari. Selain 16 peserta yang berasal dari anak anak pelajar, akan ada dua orang yang berasal dari Mas Mbak Boyolali yang kesemuanya akan mengikuti latihan sebelum berangkat ke luar negeri.
“Yang pasti kita ingin anak anak serius dan total dalam mengikuti, sehingga ada kemauan untuk tampil terbaik di depan tim panitia seleksi nanti. Tentu kita ingin mendapatkan yang terbaik diantara anak-anak yang baik,” katanya.
Melihat antusias peserta yang mendaftar Tahun 2018 kemarin yang mencapai 400 peserta, dimungkinkan tahun ini akan ada peningkatan jumlah peserta yang akan mengikuti seleksi.