WAYANG KULIT: Jauh-Jauh dari Kota Bandung, Dalang Sukiman Hibur Warga Tanon Sragen

Dr. Sukiman, menghibur warga Desa/Kecamatan Tanon, Sragen, dalam pagelran wayang kulit Minggu malam 29 Juli 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Ratusan warga Dusun Geneng RT 16, Desa/Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mendapat hiburan budaya gratis Minggu malam 29 Juli 2018. Yakni pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Acara itu dalam rangka pernikahan salah satu anak tokoh masyarakat di Tanon.

Lakon yang diperankan Dr. Sukiman di acara wayang kulit Minggu malam 29 Juli 2018. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)

Pagelaran wayang kulit ini menampilkan dua dalang pentas dengan waktu berbeda. Pentas pertama dimainkan oleh dalang asal Sragen Dr. Sukiman. Dalang yang sering dipanggil Dalang Bonek ini sukses di Kota Bandung. Kehadiran Sukiman ini menjadi hiburan hangat bagi warga karena lihainya dalam memainkan wayang.

Dia mengambil lakon “Kikis Tungorono“ atau dengan filosofi “jangan terlalu berebut sesuatu yang sebenarnya tidak perlu”. Kepada fokusjateng.com, usai menghibur warga, Sukiman menyampaikan bahwa pagelaran wayang tersebut sebagai bentuk memelihara budaya Jawa.

Penonton wayang kulit di Desa/Kecamatan Tanon, Sragen, Minggu malam 29 Juli 2018. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)

Menurut dia, seni juga bisa menjaga salah satu andil kerukunan dan keutuhan negara Republik Indonesia. ”Saya selain silaturahmi, kebetulan ini Pak Saifudin ini adalah teman lama saya. Mudah-mudah nanti bisa saling menjaga silahturahmi,” katanya.

Sementara itu, dia juga menyinggung terkait minimnya minat generasi muda terhadap kesenian wayang kulit. Hal ini dikarenakan ada hal yang sulit untuk mewariskan seni ini kepada generasi muda. “Ini tidak mudah, saya kira melalui pagelaran-pageran ini harusnya anak muda itu mulai dilibatkan. Karena ini umumnya yang hadir hanya sesepuh,” tutur dia.