FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Estu Utomo Boyolali terus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan. Salah satu terobosannya yakni membuka program studi (prodi) S-1 Kebidanan dan Profesi Bidan.
“Ini (pembukaan prodi baru) merupakan salah satu upaya STIKES untuk mempersiapkan SDM yang berkompeten di bidang kesehatan,” terang Ketua STIKES Estu Utomo Boyolali Sri Handayani, Senin 16 April 2018.
Dua prodi baru ini diharapkan sumber daya yang dihasilkan dari STIKES Estu Utomo kompeten untuk menjawab tantangan zaman. Khususnya dalam hal kebutuhan tenaga kesehatan. Dibukanya Prodi S-1 Kebidanan dan Profesi Bidan tersebut juga akan makin memperkuat prodi-prodi kesehatan yang selama ini sudah ada.
“Sehingga juga semakin memberikan banyak banyak pilihan bagi calon mahasiswa yang berminat pada prodi kesehatan. Apalagi prodi ini belum banyak dimiliki perguruan tinggi swasta, di Jawa Tengah,” ujar dia.
Kepastian dibukanya prodi baru ini sebelumnya telah ditandai dengan diterimanya izin operasional dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Izin operasional Prodi S-1 Kebidanan ini diserahkan langsung oleh Koordinator Kopertis VI, Prof DYP Sugiharto, MPd.
Wakil ketua I, Dr Yanti mengatakan, persiapan pembukaan prodi baru ini sudah matang. Baik tenaga pendidik, maupun sarana prasarana untuk menunjung kegiatan belajar mahasiswa. Tenaga pendidik kami merupakan dosen senior yang sangat berkompeten di binangnya. Dan banyak dosen yang sudah bersertifikat bahkan ada tiga dosen yang sudah S3,” jelasnya.
Wakil Ketua II Sarwoko menjelaskan, dukungan sarana pendidikan sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar mahasiswa. Untuk itu, pihaknya juga bakal menambah fasilitas ruang untuk Lab dan Mini Hospital. “Lab sangat penting untuk belajar sambil praktek teori yang sudah diajarkan,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Yayasan Estu Utomo Sutomo akan mensosialisasikan prodi tersebut kepada mitra Stikes Estu Utomo Boyolali. Hal itu agar, masyarakat mengetahui jika Yayasannya sudah memiliki Prodi unggul yang belum banyak dimiliki perguruan swasta.
“Harapannya bisa menjawab kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia. Kami juga akan melakukan kerjasama dengan Jepang,” tegasnya.