
Tim dokter RSUD Sragen merawat intensif kondisi Sri Pujiastutik yang menjadi korban penganiayaan. | Huriyanto
FOKUS JATENG – SRAGEN – Sri Pujiastutik, korban penganiayaan dengan linggis oleh sang suami, Agus Supriyo, akhirnya meninggal dunia. Pegawai RSUD Sragen ini sempat mendapat perawatan beberapa hari dan sempat melahirkan secara caesar sang bayi. Usia kandungan bayinya delapan bulan itu meninggal terlebih dulu pascacaesar.
Tutik – sapaan akrabnya – meninggal Kamis 3 Agustus 2017 sekitar pukul 9.10 WIB di RSUD Dr Moewardi Solo. Perawatan ini setelah sebelumnya mendapatkan rujukan dari RSUD Soehahadi Prijonegoro Sragen. Saat ini jenazah rencana akan dimakamkan di Makam Manding Sragen Kulon.
Baca juga: Dokter RSUD Sragen Sudah Berusaha Selamatkan Bayi Sri Pujiastutik dengan Cara Caesar
Staf Humas RSUD Moewardi Solo Nuraini saat dihubungi membenarkan Tutik meninggal akibat luka yang dideritanya. Dia menyampaikan bahwa jenazah dikirim ke rumah duka. ”Benar sudah meninggal prosesnya beberapa jam dan langsung dikirim di rumah duka,” ujarnya.
Saat fokusjateng.com melayat di rumah duka, kondisinya sudah ada ratusan orang bertakziah. Sebagian besar karyawan RSUD Soehadi Prijonegoro dan satpol PP ikut dalam upacara pemberangkatan menuju liang lahat.
Ketua RT 01/RW 12 kampung Sumengko Kelurahan Sragen Tengah Suyitno menyampaikan prosesi pemakaman dilakukan sekitar pukul 15.30. Jenazah dikebumikan di Makam Manding Kelurahan Sragen Kulon. ”Jenazah tiba sekitar pukul 14.00, ini masih disemayamkan dan akan dimakamkan pada 15.30,” ungkapnya.
Baca juga: Tragedi Alas Karet Sragen, Diduga Motif Ekonomi Berujung Penganiayaan
Untuk putra dari keduanya yang masih berusia 3 tahun akan diasuh oleh ibu Tutik yakni Ny. Sutikno. Ayah Tutik sendiri sudah meninggal. ”Mungkin diasuh oleh mbahnya di sini,” ujarnya.
Tutik merupakan warga asli kampung tersebut. Selama ini dia dikenal cukup baik dan ramah. Selain itu juga aktif dalam kegiatan kampung. Sedangkan Suaminya Agus Supriyo asalnya dari kecamatan Sambirejo.
Sementara kerabat dari Tutik, Wiwit masih enggan untuk memberikan penjelasan pada awak media terkait asuh anak Tutik. ”Anaknya nanti dulu, mas,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa tragis terjadi di alas karet wilayah Kedawung, Kabupaten Sragen. Seorang anak kecil saat melintas di jalan mendengar suara rintihan orang. Setelah ditengok, ternyata seorang ibu dalam kondisi hamil tua dengan luka cukup parah di wajah.
Baca juga: Tragis! Agus Supriyo, Anggota Satpol PP Sragen Nekat Gantung Diri
Dia adalah Sri Pujiastutik, pegawai RSUD Sragen. Selang beberapa jam pascaperistiwa ini, suami Tutik, Agus Supriyo ditemukan dalam kondisi tewas gantung diri di sebuah rumah warga dekat dari lokasi temuan Tutik merintih. Pelaku penganiayaan terhadap Tutik ini diduga sanga suami sendiri dengan motif ekonomi.