BPJS Kesehatan Boyolali Gagas pemetaan perencanaan kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 2025

BPJS Kesehatan mengadakan pertemuan koordinasi dalam rangka pemetaan perencanaan kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayah Kabupaten Boyolali (doc.bpjskes/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI, – BPJS Kesehatan mengadakan pertemuan koordinasi dalam rangka pemetaan perencanaan kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayah Kabupaten Boyolali.
Kegiatan yang diadakan di Aula Kantor BPJS Kesehatan Cabang Boyolali ini dibuka langsung oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Boyolali, Perwakilan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Perwakilan Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (PKFI), Jumat 7 Maret 2025.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto menyampaikan dengan adanya Koordinasi terkait perencanaan kebutuhan Fasilitas Kesehatan di wilayah Kabupaten Boyolali. Ada sedikit perbedaan dengan tahun 2024 yang lebih fokus kepada FKTP, pada tahun 2025 ini akan pula melihat kondisi kebutuhan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Tahun 2025 tidak hanya FKTP saja yang menjadi fokus utama, akan tetapi kami juga fokus kepada kebutuhan FKRTL yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali. Kami akan melakukan perencanaan untuk kebutuhan FKRTL sama-sama kita perbaiki kedepannya untuk kebaikan masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),“ ungkap Deddy.
Selain menyampaikan Berita Acara Kesepakatan yang telah di setujui oleh semua stakeholder yang hadir, Deddy mengemukakan perencanaan fasilitas kesehatanini bertujuan mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta.
“Dengan pemerataan kebutuhan fasilitas kesehatan juga diharapkan akan menumbuhkan peserta baru di wilayah yang semula belum tercukupi kebutuhan fasilitas kesehatannya.”
Berdasarkan hasil data ada beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Boyolali, lanjut Deddy, masih banyak yang membutuhkan penambahan fasilitas kesehatan tempat praktek mandiri dokter, diantaranya Kecamatan Andong, Gladagsari, Kemusu, Klego, Musuk, Selo, Simo, Tamansari, Wonosamodro, dan Wonosegoro. Sedangkan yang masih membutuhkan penambahan fasilitas kesehatan tempat praktek dokter gigi antara lain Kecamatan Cepogo, Gladagsari, Juwangi, Kemusu, Klego, Musuk, Selo, Tamansari, Wonosamodro, Wonosegoro.
“Upaya ini untuk mendorong penambahan fasilitas kesehatan di kecamatan-kecamatan tersebut melalui penyebaran informasi hasil perencanaan kebutuhan fasilitas kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Perhimpunan Klinik & Fasilitas Kesehatan Primer Indonesia (PKFI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI),” ungkap Deddy.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti menyampaikan bahwa sinergitas ini supaya dapat membawa pelayanan kesehatan secara merata dan pastinya dapat memberikan hal berdampak signifikan akses layanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. Ditandatangani berita acara kesepakatan kebutuhan fasilitas kesehatan antara BPJS Kesehatan dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
“Kegiatan koordinasi sinergitas ini semoga bisa membawa dampak baik, karena yang paling penting itu win-win solution. Semua kegiatan menjadi sebuah acuan menciptakan kesepahaman terkait kebutuhan fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Boyolali dan pastinya memetakan daerah membutuhkan fokus penambahan fasilitas kesehatan,” ujar Puji. (ist/**)