Fokus Jateng-BOYOLALI-Meningkatkan pengawasan menjelang natal dan tahun baru (Nataru). Dinas Perdagangan dan Perindistrian (Disdagperin) Boyolali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pengawas Kemetrologian Ahli Pertama UPT Metrologi Legal Disdagperin Boyolali, Anindya Sasmitha Pitutur mengungkapkan pemantauan ini sudah diintensifkan sejak awal Desember. Kegiatan ini merupakan upaya menjelang nataru.
“Hal ini juga bertujuan untuk melakukan pengawasan, pengamatan, dan pemantauan terkait BDKT (Barang Dalam Keadaan Terbungkus) guna memastikan kuantitas dan distribusi elpiji berjalan dengan baik dan sesuai standar,”katanya disela sidak di SPBE Karanggeneng Boyolali. Selasa 10 Desember 2024.
Di SPBE itu, Pihaknya mengambil sampel 80 tabung gas. Pemeriksaan ini juga telah di lakukan di SPBE Unggul Mandiri Kencana di Kecamatan Ampel dan SPBE Mandiri Arta Kencana di Teras pada Juni. Pengawasan elpiji 3 kilogram untuk mengecek kebenaran kuantitas. Pengujian kuantitas itu akan menunjukan apakah berat elpiji sesuai atau tidak. Jika tidak sesuai akan dikenakan teguran dan diberikan pembinaan.
“Hasilnya sesuai kuantitas, tidak ada BDKT yang ditolak dalam pengujian, sesuai peraturan perundang-undangan. Tidak kurang dari batas kesalahan yang diizinkan.”
Pihaknya juga memastikan bahwa tidak ada hambatan dalam pendistribusian elpiji, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Sementara itu, SBM VI Gas Yogyakarta, Wahyu Purwatmo ikut serta memantau dalam pengawasan di SPBE Kaosa Rasmi Scada, Boyolali. Dia mengatakan bahwa pengawasan dari pemkab itu wajar dan normal.
“Jadi memang kita setiap bulan atau misalkan dalam kurun waktu tertentu, tiap tahun itu pasti ada momen-momen untuk SPBE itu dilakukan pengecekan. Ini bagian dari fungsi pengawasan Pemda melalui dinasnya,” terang dia.
Dijelaskan ada standar operational prosedure (SOP) dalam penyaluran gas LPG. Selain itu, tiap 3 bulan SPBE akan diaudit oleh pihak ketiga.
“Nah kami mengapresiasi dari UPTD Metrologi Boyolali, ini yang melakukan pengecekan rutin. Nah ini harapannya nanti masyarakat juga bisa mengetahui apa barang yang tersalukan di masyarakat itu sesuai ketentuan, seperti itu.”
Sebelumnya, tim Disdagperin juga melakukan sidak di SPBU Desa Tanduk, Kecamatan Ampel. Tim Disdagperin melakukan pengecekan takaran bahan bakar. Anindya Sasmitha mengatakan bahwa pemantauan sudah dilakukan dua kali. Yakni, pada minggu pertama yang menyasar empat SPBU di jalur mudik. Menyasar SPBU di sepanjang jalan arteri mulai dari Kecamatan Ampel hingga Kecamatan Teras.
Kemudian pada minggu ketiga ini menyasar dua SPBU. Yakni, SPBU Tanduk Kecamatan Ampel dan SPBU Langgeng Barokah, Kecamatan Mojosongo. Hasil pemantauan, takaran dan ukuran bahan bakar sesuai dengan penunjukan.
“Semua yang telah kami lakukan pengawasan menjelang nataru semuanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan,” jelasnya. (yull/^_^)