Dibanding 2020, Jumlah Kebakaran di Boyolali Cenderung Menurun

Rata-tata insiden kebakaran rumah di Boyolali disebabkan karena terjadinya korsleting listrik. (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG- BOYOLALI- Peristiwa kebakaran beberapa kali terjadi di Boyolali, mulai dari kios pasar, mobil, hingga pemukiman. Akan tetapi merujuk data Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Boyolali. Jumlah kasus kebakaran tahun 2021 cenderung menurun dibanding tahun 2020.
Kabid Damkar Satpol PP Boyolali, Dono Rumekso menyebut, jumlah insiden kebakaran sejak Januari hingga Desember 2020 di Boyolali tembus 61 kejadian. Dari kejadian itu, 11 kejadiannya menimpa rumah yang disebabkan akibat korsleting listrik. Kemudian, 43 kasus kebakaran menimpa lahan yang disebabkan pembakaran sampah. Serta 7 kebakaran menimpa mobil.
“Salah satu penyebab kebakaran marak di Boyolali adalah korsleting listrik,” katanya.
Kendati demikian, jumlah kasus kebakaran di Boyolali turun pada tahun 2021 ini. Disebutkan, selama 2021 kemarin, terjadi 42 kejadian kebakaran, yang terdiri dari 13 rumah akibat korsleting listrik dan karena tungku masak. Selanjutnya, 29 kejadiannya menimpa lahan, mobil dan sampah.
“ Jumlah kasus kebakaran di Boyolali turun. Namun insiden kebakaran rumah masih di dominasi dari korsleting listrik,” jelasnya.
Melihat banyaknya kebakaran rumah tersebut pihaknya meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai dalam memanfaatkan listrik. Sebaiknya, menggunakan kabel yang bertandart SNI.
“ Secara berkala sambungan kabel dilakukan pengecekan. Sambungan-sambungan juga diusahkan yang aman untuk meminimalisir terjadinya kebakaran,” ujarnya.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat yang membakar sampah supaya lebih diperhatikan lagi.
Jangan sampai meninggalkan pembakaran sampah sebelum api padam.
Hal itu untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan.
“Ya, karena kebakaran rumah itu seketika dapat memiskinkan si pemilik. Hendaknya masyarakat lebih berhati-hati, apalagi di musim penghujan seperti ini, cek kabel jangan sampai terjadi korsleting,” pungkasnya.