Kasus Covid-19 Boyolali Capai 1.086 Kasus, Separonya Tidak Bergejala

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOALALI-Dinas Kesehatan Boyolali merilis data penambahan dan kesembuhan pasien Covid-19 di Boyolali. Pada Senin (27/10/2020) secara akumulatif sejak kasus Covid-19 ini muncul di Boyolali jumlah konfirmasi positif Covid-19 di Boyolali mencapai 1.086 kasus. Dari jumlah kasus itu, lebih dari separohnya merupakan kasus Asimtomatik (atau tidak bergejala) yang jumlahnya mencapai 752 kasus.

“Untuk yang bergejala hanya 334 kasus saja. dengan rincian 139 memiliki gejala ringan dan 195 gejala memiliki gejala sedang sampai berat,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina.

Sementara dari total akumulasi kasus tersebut, terdapat 42 kasus yang meninggal dunia. Jika dipersentase, kasus kematian pasien Covid-19 di Boyolali mencapai 3,68 persen. “Angka kesembuhan (Pasien Covid-19) mencapai 81,58 persen. Itu artinya kondisi Boyolali semakin membaik,” ujar Ratri.

Terbukti, dari 17 kasus yang masih terdeteksi sejak awal Oktober ini, 7 klaster penyebaran Covid-19 di Boyolali telah dinyatakan berhenti. Yakni Klaster Klinik Mila Husada, Tilik Desa Pulutan, Kecamatan Nogosari.

Dia menambahkan sejumlah klaster keluarga juga telah sembuh. Antara lain klaster Keluarga di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak; Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Desa Ngenden, Kecamatan Ampel; Bantengan, Kecamatan Karanggede; Desa Pelem, Kecamatan Simo dan Desa/Kecamatan Juwangi.

Meski tingkat kesembuhan pasien terus meningkat, penambahan kasus Covid-19 di Boyolali belum bisa dibendung. Sejak tanggal 20 lalu hingga hari ini (26 Oktober), terjadi penambahan sebanyak 66 kasus. Penambahan kasus paling banyak terjadi pada 23 Oktober dengan 21 kasus penambahan.

Sementara hingga pekan kemarin, penambahan kasus Covid-19 di dominasi dari kecamatan Boyolali Kota. Disebutkan, sebanyak 13 warga Boyolali kota yang terkonfirmasi Positif Covid-19. Disusul Kecamatan Sambi sebanyak 11 kasus, dan Ngemplak 7 kasus.

Adapun kecamatan Gladagsari, Karanggede dan Teras masing-masing terdapat 4 kasus baru. Sedangkan Kecamatan Mojosongo, Simo dan Tamansari masing-masing 3 kasus. “ Kecamatan Banyudono, Sawit, Musuk, Nadong, Juwangi dan Ampel masing-masing ada 2 kasus. Dan masing-masing 1 kasus berasal dai Kecamatan Klego dan Nogosari,” katanya.

Pihaknya berharap, masyarakat tak patah semangat melaksanakan protokol kesehatan. Terutama saat libur panjang Cuti bersama nanti. Masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan aktifitas dengan protokol kesehatan. “Sebelum dan Sesudah berpergian, masyarakat diminta untuk melaksanakan rapid test atau swab tenggorokan,” pungkasnya.