BPJS Kesehatan Boyolali Apresiasi Badan Usaha yang Daftarkan Kepsertaan JKN-KIS

Rakor virtual BPJS Kesehatan Cabang Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-BPJS Kesehatan Boyolali mengapresiasi Badan Usaha yang patuh pada regulasi partisipasi badan usaha dalam mendaftarkan diri serta pekerjanya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Hal itu terungkap saat pertemuan virtual dengan pihak Badan Usaha, khususnya segmen peserta Pekerja Penerima Upah-Badan Usaha (PPU-BU), acara ini diikuti sembilan puluh (90) perwakilan badan usaha dari wilayah Boyolali maupun Klaten, serta Bank mitra BPJS Kesehatan yaitu bank Mandiri, BNI dan BRI.

“Sebelum JKN-KIS lahir, hanya masyarakat tertentu saja yang mendapatkan jaminan program kesehatan. Sejak lahirnya program JKN-KIS, seluruh lapisan masyarakat baik WNI maupun Asing dapat turut mengakses jaminan kesehatan ini. Kini lebih dari 222,4 juta jiwa penduduk Indonesia telah masuk ke dalam Program JKN-KIS. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada badan usaha-badan usaha yang telah turut mendukung Program JKN-KIS dengan mendaftarkan pekerja serta anggota keluarga pekerja ke dalam Program JKN-KIS,” ujar Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani, Budi Lestari saat membuka acara tersebut. pada Senin (26/10/2020) kemarin.

Pihaknya berharap acara tersebut dapat memperkuat loyalitas dan meningkatkan pemahaman hak serta kewajiban dari peserta PPU-BU tidak ketinggalan yaitu agar setiap peserta PPU-BU beserta anggota keluarganya mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan kesehatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Andayani juga memaparkan adanya kemudahan khusus bagi peserta PPU-BU, yaitu aplikasi edabu serta edabu mobile. Disebutkan kedua aplikasi ini, PIC (Person In Charge) Badan Usaha dimudahkan untuk dapat melakukan pendaftaran, perubahan fasilitas kesehatan, pencetakan kartu JKN-KIS, serta mutasi pekerja badan usaha tanpa perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Hal ini dikarenakan aplikasi edabu dapat diakses dimana saja oleh PIC badan usaha melalui computer masing-masing.

“Sedangkan untuk edabu mobile merupakan fitur tambahan yang memberi akses kemudahan bagi PIC BU apabila membutuhkan akses edabu namun sedang tidak di depan computer maka dapat mengakses edabu mobile melalui smartphone,” katanya.

Tursini, peserta asal PIC badan usaha PT. Prima Sejati Sejahtera (PSS) mengungkapkan seluruh HRD (Human Resources Development) Pan Group sudah mengimplementasikan edabu sejak pertama kali diperkenalkan dalam proses mutasi pekerja.

“Sejak pertama kali diperkenalkannya edabu kepada badan usaha, kami sudah berusaha mengimplementasikannya. Edabu ini memberi kemudahan bagi kami dimana jika ada perubahan pekerja kami tidak perlu lagi datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengurusnya, jadi sudah bukan hal baru bagi kami,” katanya.

Pihaknya menyambut baik adanya edabu mobile, menurutnya hal ini akan sangat mempermudah apabila HRD/PIC badan usaha tidak sedang memegang laptop atau komputer namun membutuhkan akses ke edabu secara cepat dan dimana saja.