FOKUS JATENG-SRAGEN-Program TMMD yang digelar di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen yang dibuka oleh Bupati Sragen Hj. Kusnidar Untung Yuni Sukowati 15 oktober 2018 mengundang banyak respons dari masyarakat.
Banyak yang memberikan tanggapan positif atas dipilihnya Desa Sukorejo menjadi sasaran TMMD tahun ini. Selain dinilai desa ini adalah desa yang berlokasi di ujung perbatasan Jateng dan Jatim, desa ini juga dirasa tepat dijadikan sasaran TMMD. Sebab masih banyak akses jalan yang belum bisa menghubungkan antar desa satu dan lainya.
Untuk itulah sekarang di wilayah tersebut dicanangkan Program TMMD Reguler ke-103 Kodim 0725/Sragen. Di balik program ini, ada hal yang unik yang ada di masyarakat Desa Sukorejo. Salah satunya banyak warga yang memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tatik (47), warga Dukuh Segagan RT 15 misalnya. Dia memanfaatkan kotoran ternak sapi yang diolah menjadi biogas untuk masak sehari-hari. Bertepatan dengan digelarnya TMMD dengan sasaran pengecoran jalan Dukuh Segagan tembus Desa Sukorejo yang secara kebetulan rumah Tatik ditempati Satgas TMMD.
“Ya begi ini saya kalau memasak untuk anggota TNI. Api kompor dari biogas kotoran sapi,” tutur Tatik sembari menunjukkan kompor berbahan biogas di dapurnya Kamis 1 November 2018.
Dari penuturan Tatik, dirinya sudah menggunakan biogas mulai dari 2016 sampai sekarang. Dari hasil pengolahan kotoran ternak sapi, Tatik tak perlu lagi membeli gas elpiji untuk kebutuhan masak di dapur. “Kulo mboten nate pak tumbas gas elpiji, lha wong kulo saget manfaatke kotoran sapine kulo geh saget damel masak (Saya tidak pernah pak beli gas elpiji, karena saya bisa memanfaatkan kotoran sapi saya ya bisa untuk masak, Red),” ujarnya.