FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali, Jawa Tengah, kini tengah menjalankan program Smart City. Program ini mampu mengetahui perkembangan kondisi hewan ternak, seperti sapi. Seperti apa?
Dengan teknologi ini, tidak hanya perkembangan kesehatan sapi, tapi juga bisa mengetahui asal usul sapi di Boyolali. Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Afiany Rifdania mengatakan, pada bagian telinga sapi bakal dipasang kode barcode digital.
Barcode ini terbuat plastik atom dapat di scan dengan aplikasi SIMAPI pada perangkat smartphone ini akan menampilkan data sapi secara lengkap. “Informasi detail mengenai sapi tersebut akan muncul. Riwayat sapi, kesehatan sapi, asupan obat termasuk dosis yang diberikan ke sapi dapat diketahui,” jelasnya Kamis 26 Juli 2018.
Bahkan informasi mengenai vaksin yang sudah diberikan dan riwayat reproduksi sapi juga akan tersaji secara runtut. Karena memang dalam aplikasi ini, dapat menampung sebanyak 7000 karakter. “Sangat banyak informasi yang dapat diketahui. Dengan teknologi ini masyarakat akan terbantu,” papar dia.
Tahap awal ini, pemasangan barcode digital ini baru menyasar sapi perah. Jumlahnya pun baru 5000 ekor sapi yang tersebar di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel dan Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo.
Meski begitu, pihaknya menargetkan pemberian barcode ini dapat menyasar seluruh sapi yang ada di Boyolali. Baik untuk sapi perah maupun sapi pedaging. “Tahun 2019 kami anggarkan lagi untuk pemberian barcode. Dan untuk jumlah sasarannya masih kami bahas,” katanya.
Afi menambahkan, pihaknya juga bakal mengintergrasikan barcode digital sapi ini dengan data kependudukan. Sehingga riwayat kepemilikan sapi dapat terdokumentasi dengan baik.
Untuk mensukseskan program ini, pihaknya akan melatih secara serius seluruh petugas di Puskeswan yang ada di Boyolali. Nantinya petugas dapat memasukkan data secara keseluruhan, baik kesehatan hewan, vaksinasi, reproduksi dan lain sebagainya kedalam aplikasi ini.