FOKUS JATENG-SRAGEN-Memasuki musim kemarau 2018, wilayah Sragen yang berada di utara Bengawan Solo menjadi langganan kekeringan setiap tahunnya. Pada Juli 2018 ini sudah ada tiga kecamatan yang kesulitan air bersih. Seperti Kecamatan Tangen, Gesi dan Sumberlawang.
Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, khususnya Pemkab Sragen. Hal ini diungkapkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada saat kunjungan “Tilik Kembang Desa (TKD)“ di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Sragen. Jawa Tengah Rabu 25 Juli 2018.
Bupati memberi peringatan akan ancaman musim kemarau yang lebih panjang. Pada tahun ini diperkirakan musim kemarau lebih jarang hujan. Bahkan wilayah yang banyak air pun mengeluh dengan kondisi saat ini.
”Musim kemarau ini, banyak keluhan pada kami tentang kekurangan air. Di selatan Bengawan saja yang biasa aman air, sudah mulai nyedot apalagi di Utara Bengawan. Pembagian air bukan berkurang, tapi air tidak ada,” tegasnya.
Sebelumnya, dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara ke 72 Tahun 2018, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman bersama polwan dan jajaran kepolisian membantu warga kekurangan air bersih di Dusun Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen. Selain itu juga dilakukan di Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Sragen.