Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tapi Gedungnya Dibongkar, Ini yang Dilakukan Siswa SDN Masahan Mojosongo Boyolali

Ruang guru SDN Masahan, Kelurahan/Kecamatan Mojosongo, Boyolali, yang belum dibongkar Selasa 17 Juli 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Memasuki tahun ajaran baru digelar masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Namun, para siswa SDN Masahan, Kelurahan/Kecamatan Mojosongo, Boyolali, pilih asyik bermain di halaman sekolah Selasa 17 Juli 2018.

Hal ini mengingat gedung sekolah mereka dibongkar. Sesuai rencana, sekolah tersebut dibikin Rumah Tahanan (Rutan) Boyolali. Hasil pantauan para wartawan, aktivitas pembongkaran terhenti. Kondisi itu berbeda pada Senin 16 Juli 2018. Di mana alat berat atau backhoe membongkar gedung sekolahan.

Beberapa ruang kelas yang belum dibongkar juga sudah kosong. Peralatan meja dan kursi siswa sudah dipindahkan ke Kantor Kecamatan dan Kelurahan Mojosongo yang sudah ditetapkan sebagai lokasi sekolah darurat.

Kepala SDN Masahan Darmisih menjelaskan, kegiatan belajar mengajar (KBM) belum bisa dilakukan. Sebab sesuai ketentuan, selama tiga hari pertama digelar MPLS, khususnya bagi siswa baru atau kelas I. “Sebagian guru juga masih mengikuti diklat se- Kecamatan Mojosongo,” jelasnya.

Setelah MPLS dan diklat, dipastikan KBM bisa langsung dimulai. KBM bakal dipindahkan ke Kantor Kelurahan dan Kantor Kecamatan Mojosongo yang berjarak 100 meter dari bangunan sekolah. “Sudah disepakati, untuk sementara ini KBM digelar di tempat darurat di Kantor Kelurahan dan Kantor Kecamatan. Hal ini juga sudah disampaikan kepada orang tua dan siswa,” ujar dia.

Dikatakan, aktivitas KBM di lokasi darurat bakal dilaksanakan hingga akhir Desember mendatang. “Dari informasi dalam pertemuan dengan jajaran terkait, bangunan sekolah pengganti secepatnya dibangun dan selesai Desember mendatang,” paparnya.