FOKUS JATENG-BOYOLALI-Malam peringatan Hari Jadi Ke-171 Kabupaten Boyolali selalu digelar Niti Tilas Perjalanan Ki Ageng Pandanaran. Seperti halnya pada Senin malam 4 Juni 2018 di Taman Kali Gedhe, Kampung Sumberlerak, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali.
Ratusan penonton dan tamu undangan berbusana kejawen memenuhi bantaran Kali Pepe yang airnya mengalir membelah kota Boyolali. Pada tempat bersejarah Boyolali ini digelar pertunjukan yang berkonsep lain dari tahun sebelumnya.
Untuk tema acara ini dengan konsep Boyolali dalam tiga dimensi waktu dengan gelaran pertunjukan dengan kolaborasi kethoprak, tarian, puisi hingga wayang kulit. Seperti disampaikan sutradara pertunjukan dari Ketholeng Institute Boyolali, Aslar Sugambir di sela acara.
“Konsepnya adalah Boyolali dalam tiga dimensi waktu. Yang pertama diangkat masa Boyolali pada masa Bupati Boyolali I, R.T Sutonegoro karena setiap tahun memperingati hari jadi Boyolali itu hitungannya dimulai ketika Bupati Boyolali pertama pada tanggal 5 Juni 1847 pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwono VII,” terang Aslar.
Selanjutnya menurut Aslar, dimensi kedua merupakan dimensi Boyolali pada saat ini yang digambarkan pada masa Boyongan Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali ke Kemiri pada tahun 2013. Hal tersebut dimaksudkan kegiatan pembagunan pada masa kepemerintahan Bupati Boyolali, Seno Samodro.
“Nama Boyolali kita visualkan dalam adegan wayang purwa yang figur-figurnya mengisahkan ki Ageng Pandanaran,” imbuh Aslar.
Kegiatan yang melibatkan personel duta seni Boyolali tahun 2013-2018 didukung Ketholeng Institute ini hanya menggelar latihan singkat dalam dua minggu. “Pesannya agar semua rakyat membangun Boyolali dari semua unsur dengan tidak membedakan partai, agama, dan aliran,” terang Aslar.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat mengatakan saat ini Boyolali yang dipimpin Bupati Boyolali, Seno Samodro dalam peringatan hari jadi ke-171 ini bertujuan untuk membangun Boyolali.
“Kita jangan sekali-sekali melupakan rasa cinta kepada Boyolali. Menyiapkan generasi selanjutnya dengan suasana kekeluargaan yang terjaga dan persatuan yang harus dijaga. Ayo bersama-sama membangun Boyolali,” harap Wabup Said.