FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemerintah Desa (Pemdes) Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota menargetkan bebas dari rumah tidak layak huni (RTLH) tahun 2018. Untuk itu, pihaknya mengusulkan 180 unit RTLH mendapat bantuan rehab dari pemerintah.
“Tahun ini sudah kami usulkan 180 unit rumah dan sudah didata sehingga 2018 untuk Karanggeneng ini terbebas RTLH,” ujar Kades Suparji, Senin 12 Februari 2018. Dia berharap data RTLH di wilayahnya tidak ada yang tertinggal, sehingga semuanya masuk daftar penerima bantuan RTLH.
Rumah- rumah yang masuk daftar adalah rumah yang masih berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah. Salah satu warga, Kasmo (50) asal Dukuh Ngringin Rt 6 Rw 04, Desa Karanggeneng tidak tahu- menahu kalau ada program RTLH. Rumahnya berdinding bambu dan berlantai tanah. Bahkan, dapur menyatu kamar tidur dan ruang tamu.
Sehari- hari, dia bekerja sebagai tukang servis payung yang pendapatannya minim. Namun demikian, pihaknya tidak berupaya mencari informasi terkait program bantuan tersebut. Baginya, lebih penting mencari nafkah untuk keluarganya.
“Prinsip saya, ya bekerja yang halal untuk keluarga. Penghasilan banyak atau sedikit harus tetap disyukuri,” jelasnya.
Programm RTLH juga dilakukan di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. Kades H Sadiman menjelaskan, pihaknya hanya menerima dana minim yaitu hanya untuk empat keluarga. Sehingga pihaknya harus selektif menentukan penerima bantuan tersebut. “Masih banyak yang belum dapat bantuan, nanti akan diusulkan tahap berikutnya,” kata dia.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo mengungkapkan, tahun ini Pemkab Boyolali akan merehab 1.000 unit RLTH. Rehab sekaligus sebagai program lanjutan dari salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Boyolali.
“Tahun ini akan ada lagi program peningkatan kualitas RTLH dengan sasaran 1.000 unit rumah sebagai upaya pengentasan kemiskinan,” paparnya.
Seperti tahun sebelumnya, masing-masing rumah sasaran akan mendapat bantuan senilai Rp 10 juta melalui kelompok penerima untuk pembelian material bangunan rumah. Dengan angka tersebut, dana yang akan dialokasikan total senilai Rp 10 miliar.