FOKUS JATENG-SRAGEN-Partai Gerindra Sragen terus menjaga soliditas para kader. Semangat ini seiring peringatan HUT Partai Gerindra ke-10. Kendati tidak berkuasa di pemerintahan pusat, namun di Kabupaten Sragen saat ini menjadi bagian dari pemerintahan dan harus bisa membuktikan bahwa Partai Gerindra hadir untuk menyejahterakan rakyat.
Hal ini diungkapkan Anggota DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat peringatan HUT Partai Gerindra di Sragen, Sabtu 10 Februari 2018. Di hadapan kader, Rahayu menyatakan bahwa perjuangan Partai Gerindra masih panjang.
“Kita bagian dari pemerintah di Sragen. Tapi perjuangan kita belum selesai. Bahkan untuk Indonesia, perjuangannya masih sangat panjang dan berat,” katanya. Dikatakan, Partai Gerindra di Sragen harus mampu membuktikan kehadirannya di tengah masyarakat.
Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menegaskan, agar Partai Gerindra solid, maka tidak menikam satu sama lain. Sebagai bupati yang dulu didukung dan diusung oleh Gerindra, dirinya menyadari kalau belum sepenuhnya bisa memberikan manfaat yang optimal.
Sehingga, sampai-sampai dirinya dikatakan sebagai seorang penghianat. “Ada beberapa kader Partai Gerindra yang beranggapan bahwa Bupati Sragen seorang penghianat, mohon untuk bisa ditahan. Bukan tujuan saya untuk menjadi seorang penghianat. Kalau ada yang mau bicara, mari kita berbicara. Daripada berbicara di belakang dan membikin keruh suasana,” tegasnya.
Terkait Pilkada mendatang Yuni, meminta seluruh kader partai untuk mendukung Sudirman Said sebagai calon gubernur yang telah diusung oleh Gerindra. “Keputusan partai, harus kita hormati dan didukung,” kata dia.