Dengan Dalih Tidak Tepat Sasaran, Program Rastra Kemensos Diganti Bansos Non Tunai

Verifikasi dan validasi basic data terpadu di Dinsos Boyolali, Senin 5 Februari 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kementerian Sosial (Kemensos) menghapus program beras untuk keluarga sejahtera (rastra). Sebagai penggantinya adalah bantuan sosial (bansos) non tunai. Bagi penerima program rastra nantinya akan mendapat jatah uang belanja Rp 110 ribu untuk dibelanjakan kebutuhan pokok di e-warong.

Uang tersebut akan ditransfer pemerintah kepada penerima manfaatnya langsung untuk menyediakan kebutuhan pokok. Terobosan tersebut dinilai dapat mengatasi permasalahan pembagian bansos kepada masyarakat miskin. Dengan kartu tersebut, pembangian rastra yang selama ini masih banyak yang tak tepat sasaran.

“Masih ada pembagian rastra dengan sistem bagito (bagi roto). Padahal itu jelas tidak boleh,” terang Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali Sugianto, Senin 5 Februari 2018. Rastra hanya diperuntukan bagi masyarakat miskin saja. Selain untuk mengganti pembagian beras, uang tersebut juga dapat dibelanjakan untuk membeli kebutuhan pokok lainnya. Seperti gula, minyak, gas dan kebutuhan pokok lainnya.

Dengan kartu e-Warong ini nanti, penerima manfaat juga bisa mengatur sendiri belanjanya untuk mencukupi kebutuhan. Selain itu, melalui kartu tersebut, jumlah dan jenis data bansos yang diterima oleh penerima bisa terlihat.

“Jadi benar-benar mudah, semua yang diterima oleh si penerima bansos bisa dibaca dalam kartu tersebut. dan penerima manfaat dapat menyimpan saldo uangnya,” terangnya.

Hingga saat ini, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti penentuan penerima manfaat tersebut apakah berasal dari rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) atau berdasarkan Basic Data Terpadu (BDT).

Jika berdasarkan RTSPM Rastra, maka ada sebanyak 70.583 keluarga yang akan mendapatkan manfaat e-Warong. Jumlah penerima e-Warong akan lebih banyak lagi, jika penentuan penerima manfaatnya mengacu pada BDT. Sebab BDT dari Kemerinterian Sosial (Kemensos) untuk Boyolali jumlahnya mencapai 122.252 keluarga.