Sopir Mengantuk, KIA Picanto Remuk Tabrak Kereta di Slamet Riyadi Solo

Laka mobil picanto v kereta di slamet riyadi

Mobil KIA Picanto yang terlibat kecelakaan dengan kereta api pengganti Rail Bus Batara Krisna sebelum dievakuasi di depan Sriwedari, Solo, Kamis 25 Januari 2018. (Putranti/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SOLO – Diduga karena sopir mengantuk, sebuah mobil KIA Picanto bernopol AD 7296 XX remuk setelah menabrak kereta pengganti railbus Batara Kresna di simpang tiga Sriwedari, Solo, Kamis pagi 25 Januari 2018. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Pengemudi mobil yang diketahui bernama Intan Ayu (27), warga Panularan, Laweyan, Solo, hanya mengalami luka ringan. Informasi yang dihimpun fokusjateng.com menyebutkan, peritiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

picanto v kereta di slamet riyadi

Sopir mobil KIA Picanto terjebit kabin sebelum dievakuasi. Kondisinya selamat saat terlibat kecelakaan dengan kereta api di depan Sriwedari, Solo, Kamis 25 Januari 2018. (credit-Putranti/Fokusjateng.com)

Saat itu kereta api pengganti railbus Batara Kresna melintas seperti biasa dari arah barat. Tiba-tiba dari arah berlawanan meluncur mobil KIA Picanto yang akan berbelok kiri. Masinis Agus Heriawan (30) yang melihat mobil tersebut sempat membunyikan klakson, namun tak digubris pengemudi dan mobil terus melaju hingga tabrakan pun tak terelakkan.

“Railbus sudah membunyikan klakson berulang kali, namun mungin karena sopir mobilnya ngantuk jadi tidak sadar kalau ada kereta lewat dan tetap melintas rel,” tutur Sukarnaen, saksi mata.

Akibatnya mobil yang masih menggunakan pelat nomor pabrik tersebut terseret hingga 15 meter dan membuat body mobil ringsek. Pengemudi mobil juga sempat terjepit di dalam mobil dan berhasil dikeluarkan setelah petugas dari Dinas Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia Daops IV Jogjakarta dan Satlantas Polresta Solo melakukan evakuasi selama satu jam.

Kasatlantas Polresta Solo Kompol Imam Safii mengatakan, saat kejadian arus lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi memang masih berlaku dua arah, karena belum pukul 06.00 WIB. Diduga pengemudi mobil kurang memperhatikan arah yang berlawanan. Sehingga tabrakan tak terhindarkan.

“Untungnya laju railbus tidak terlalu kencang. Hanya 10 km per jam saat melibtas di Slamet Riyadi. Korban sempat terjepit tapi tidak ada luka dan setelah dievakuasu langsung dilarikan ke PKU Muhammadiyah untuk mendapatkan perawatan,” jelasnya.