Dandim Klaten Bayu Jagat: Waspada Ancaman Intoleran dan Radikalisme!

Penutupan TMMD Klaten ditandai penyerahan alat dan pemukulan kentongan Kamis 26 Oktober 2017. (Joko Larsono/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Penutupan TMMD sengkuyung tahap III di Desa Kenaiban, Kecamatan Juwiring, Klaten resmi ditutup. Penutupan itu ditandai dengan penyerahan alat kerja bangunan dan pemukulan kentongan oleh Plt Bupati Klaten Sri Mulyani.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0723/Klaten Letkol Inf Bayu Jagat mengajak kepada masyarakat untuk mewaspadai berbagai gelombang ancaman yang timbul di tengah masyarakat. Seperti paham radikalisme, ancaman intoleran dan paham terorisme.

”Selain itu,adanya adu domba, penyalahgunaan narkoba, memperuncing perbedaan dan munculnya idiologi selain Pancasila.Ini akan menjadi virus maupun penyakit bagi masyarakat dan bangsa kita,” ujarnya Kamis 26 Oktober 2017.

Lanjut dia,nilai nilai luhur berbangsa,seperti menghargai perbedaan, rela berkorban dan menguatkan gotong royong perlu diperkuat. “Yang sifatnya melumpuhkan bangsa harus segera ditinggalkan,” katanya.

Program TMMD yang ke-100 kali ini implementasi upaya menggali dan membangkitkan kembali imunitas berbangsa.  “Kemanunggalan TNI dengan rakyat selama kegiatan TMMD berlangsung dapat mengembalikan nilai nilai luhur yang selama ini terkikis oleh arus globalisasi dan modernisasi. Dapat menghilangkan berbagai ancaman yang timbul,” tandasnya.

Sementara, Komandan Kodim 0723/Klaten Perwira Pelaksana Lettu Cba Budiyono dalam rilisnya mengatakan,dalam TMMD sengkuyung III selain kegiatan fisik ada juga kegiatan non fisik yang sifatnya penyuluhan terhadap masyarakat. Di antaranya, penyuluhan membangun bela negara,penyuluhan generasi muda tanpa narkoba,penyuluhan masyarakat berbasis agama dan penyuluhan tentang UUD 1945 dan Pancasila.


”Ada juga penyuluhan sistem hidroponik,pelayanan KB dan penyuluhan kebangsaan,” katanya.

Kegiatan TMMD tersebut dianggarkan dari APBD Pemkab Klaten dan APBD provinsi Jawa Tengah dan swadaya masyarakat sebesar Rp 342.200.000 dengan perincian dari swadaya masyarakat sebanyak  Rp 20 juta, dari pemrop Jateng sebesar Rp 187.200.000 dan dari pemkab Klaten sebesar Rp 135.000.000.

”Dari anggaran itu ada penghematan biaya,yakni sebesar Rp 126.000.000.Namun kalau dikerjakan sama pemborong bisa menghabiskan anggaran sebanyak Rp 468.200.000,” jelas dia.  Kegiatan TMMD tahap III itu mengerjakan betonisasi meliputi jalan sepanjang 1.100 meter, rehab rumah 8 unit dan jamban keluarga sebanyak 5 unit.