Fokus Jateng- BOYOLALI,-Panitia Milad ke-47 serta reuni akbar lintas generasi yang akan digelar pada Sabtu 26 April mendatang, MAN 1 Boyolali menggelar kegiatan sosial. Program donor darah jadi agenda rutin tahunan sekolah tersebut. Dalam kegiatan tersebut juga menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali sebagai mitra pelaksana.
Puluhan siswa, guru, alumni, dan warga madrasah antusias berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan yang berlangsung di Aula MAN 1 Boyolali, pada Rabu 23 April 2025 pagi.
“Stok darah per pagi ini untuk golongan A ada 25 kantong darah, secara stok itu belum aman ya, karena sekali ambil dari RSUD Pandan Arang itu bisa 30 kantong atau lebih dari 30 kantong darah, oleh sebab itu kami dari PMI Boyolali itu sehari bisa dua tim untuk menerjunkan mobil unit pengambil darah, salah satunya seperti di MAN 1 Boyolali ini kita jemput bola untuk mengejar stok agar lebih aman,” kata petugas PMI Boyolali, Rully Astuti.
Ia menambahkan untuk stok golongan darah A dan O itu belakangan ini memang banyak permintaan baik dari dalam kota maupun luar kota.
“Seperti di Klaten dan Salatiga, ada 13 rumah sakit di Boyolali dan Klaten serta di Solo Raya yang menjadi langganan ambil darah dari PMI Boyolali, setiap hari itu rata rata 50 kantong darah hingga 80 kantong darah yang kita kirimkan.”
Ketua Alumni MAN 1 Boyolali (Almansa) Samsul Arifin, mengungkapkan rasa syukur atas kesuksesan kegiatan donor darah.
“Donor darah ini adalah bentuk nyata dari kepedulian sosial seluruh keluarga besar MAN 1 Boyolali. Kami bersyukur banyak yang berpartisipasi, baik dari kalangan siswa, guru, maupun alumni. Semoga setetes darah yang diberikan dapat menyelamatkan banyak nyawa dan menjadi inspirasi untuk terus berbuat baik,” ujarnya.
“Alhamdulilah dalam rangkaian reuni akbar dan Milad MAN ke 47, kami mengadakan beberapa acara yang pertama bakti sosial donor darah bekerjasama dengan PMI Boyolali, rangkaian acara kedua yaitu semakaan al-qur’an atau khotmil qur’an 30 juz secara bilghaib yang akan dibaca oleh alumni yang hafal al’qur’an dan para ustadz ustadzah pengampu asrama Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali dan yang lebih membanggakan lagi para siswa yang sudah berani untuk ikut semakan alqur’an,” sambungnya.
Proses donor darah diawali dengan pemeriksaan kesehatan singkat, seperti pengecekan tekanan darah dan kadar hemoglobin. Tahapan itu untuk memastikan kelayakan peserta dalam mendonorkan darah. Para petugas dari PMI juga melayani peserta dengan profesionalisme tinggi, sehingga proses berlangsung lancar dan nyaman.
“Tadi sudah sempat di screening gitu oleh petugas, namun saya gagal lolos karena saya pernah menderita sakit asma, sebenarnya satu tahun yang lalu sih, padahal ini baru pertama kali saya akan donor darah namun gagal, ya saya kecewa berat sih ga jadi donor darah, tapi semoga lain waktu bisa donor darah, “ kata Salma Diana (16), Siswi Kelas XI C MAN 1 Boyolali tersebut. (Yull/**)
Semarak Milad ke – 47 Almansa Boyolali Gelar Kegiatan Donor Darah dan Khotmil Qur’an

Puluhan siswa, guru, alumni, dan warga madrasah menjalani screening sebelum dilakukan donor darah (ist/Fokusjateng.com)