Fokus Jateng-BOYOLALI,- Pemerintah Kabupaten Boyolali meraih penghargaan “Universal Health Coverage” (UHC) dari Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atas keberhasilan capaian kepesertaan BPJS Kesehatan 96,06 persen per Agustus 2024.
Turut hadir dalam kegiatan “UHC Awards” Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin. Sedangkan penghargaan diserahkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Muhadjir, Effendy dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kepada Sekda Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani di Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 8 Agustus 2024.
“Karena ini sudah menjadi komitmen nasional, maka Pemkab Boyolali terus berupaya dan berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan terus berupaya dalam prioritas pencakupannya,” kata Sekda Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani mewakili Bupati Boyolali, M. Said Hidayat melalui pesan tertulis yang diterima di Boyolali.
Menurut dia, komitmen tersebut dapat dilihat dari meningkatnya jumlah warga Boyolali yang terdaftar dalam program JKN dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Hanya masalah waktu saja yang perlu dievakuasi ke depan,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan Cabang Boyolali yang telah menjalin sinergi dan kolaborasi bersama Pemkab Boyolali dengan mengintegrasikan jaminan kesehatan daerah ke dalam program JKN-KIS.
“Sebagai tindak lanjut untuk menjaga UHC yang memang pasti meningkat beban pemkab tiap tahunnya, yaitu dengan update validitas dan reliabilitas terkait dengan data kependudukan warganya yang menjadi dasar pengenaan UHC. Kemudian juga berusaha untuk mengamankan atas kelanjutannya dengan mencari strategi atas partisipasi CSR-CSR dari rumah sakit daerah,” paparnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Deddy Febrianto menyampaikan ucapan selamat kepada Kabupaten Boyolali yang menjadi salah satu dari 460 kabupaten/kota dengan capaian UHC lebih dari 96 persen dan mendapatkan penghargaan UHC.
“Berdasarkan data kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 dibandingkan data kependudukan semester I tahun 2024, Kabupaten Boyolali telah mencapai cakupan kesehatan semesta/Universal Health Coverage (UHC) sebesar 96,06persen dengan tingkat status keaktifan kepesertaan sebesar 76,53 persen,” kata Deddy dalam keterangan tertulisnya.
Dijelaskan, bahwa capaian UHC menjadi hal penting terutama bagi masyarakat yang dalam kondisi mendesak perlu pelayanan kesehatan dapat segera didaftarkan program JKN langsung aktif (non cut off) sehingga langsung dapat menerima jaminan pelayanan kesehatan sebagai Peserta yang iurannya ditanggung Pemerintah Daerah.
Capaian UHC di Kabupaten Boyolali menunjukkan komitmen Pemda yang peduli untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di bidang kesehatan melalui perlindungan jaminan kesehatan, sekaligus menunjukan bahwa Pemda Boyolali hadir bagi warganya saat mendapat musibah sakit agar bisa mendapat layanan kesehatan tanpa harus kesulitan memikirkan pembiayaan pelayanan kesehatan karena sudah ditanggung oleh Program JKN.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Boyolali yang selama ini telah bersinergi dalam penguatan prinsip gotong royong demi kesinambungan program JKN dan peningkatan mutu layanan yang cepat mudah dan setara,” pungkasnya. (**)