60 Ribu Lebih Warga Boyolali Terima BLT BBM

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Sebanyak 63.225 warga Kabupaten Boyolali terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM). Jumlah yang diterima yakni Rp150.000 per bulan. Kendati demikian, masih ditemukan beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah meninggal dunia. 
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali, Budi Prasetyaningsih, setelah berkoordinasi dengan pihak Kantor Pos sebagai penyalur bantuan, khusus BLT untuk KPM penerima yang meninggal dunia, tetap bisa diambil. Asalkan, pengambil bantuan masih dalam satu kartu keluarga (KK). Dan menyertakan surat keterangan dari desa setempat. Pertimbangannya, pihak keluarga KPM penerima tentu juga terdampak kenaikan BBM. Meski saat ini, belum bisa dipastikan berapa banyak KPM penerima yang sudah meninggal dunia. 
“Data KPM penerima kan diambil dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Nanti akan kita update lagi ke pusat. Karena terkadang, data sudah kami hapus tapi di DTKS masih ada,” katanya. Senin 12 September 2022.
Sementara untuk pencairan BLT BBM sendiri dibagi menjadi dua tahap. Untuk kelompok pertama sebanyak 37.131 KPM.
Dia menjelaskan proses pencarian BLT BBM dibayarkan untuk dua bulan sekaligus yakni September dan Oktober. Sehingga warga yang terdaftar akan langsung menerima Rp300.000. Itu pun masih ditambah bantuan pangan non tunai (BPNT) sebesar Rp200.000.
“Jadi dua sumber bantuan yang diterima, ada BLT BBM dan BPNT. Total yang diterima Rp 500 ribu,” kata Budi Prasetyaningsih.
Sedangkan kelompok kedua, akan disalurkan pada 26.094 KPM. Adapun dari sebanyak 63.225 KPM penerima BLT BBM, nantinya bakal menerima bantuan selama empat bulan yakni September-Desember.
“BLT BBM itu empat bulan, diterima dua kali secara bertahap,” ungkapnya.
Saat ini, penyaluran BLT BBM kelompok pertama masih berlanjut. Khusus, kelompok disabilitas, lanjut usia (Lansia) renta akan difasilitasi secara door to door. Sebab, KPM tersebut tidak dimungkinkan datang ke lokasi pengambilan. Selain itu, ada beberap daerah, seperti Banyudono yang dijadwalkan ulang. Sebab jadwal pembagian BLT berbenturan dengan acara kecamatan, yakni Pengging Fair. (*)