Seratusan Personil PMI Boyolali Turun Perangi Wabah PMK

Ketua PMI Boyolali Sunarno memimpin kegiatan penyemprotan atau disinfeksi di Pasar Hewan Jelok Cepogo (istw) (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali menggelar operasi kesiapsiagaan dan pengendalian wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak, diantaranya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lima Pasar Hewan wilayah Boyolali.
Kelima pasar hewan itu antara lain Pasar Hewan Jelok Cepogo,
Wonosegoro, Nogosari, Simo dan Ampel.
Ketua PMi Boyolali, Sunarno mengemukakan pihaknya tidak hanya melakukan penyemprotan, petugas PMI juga melakukan sosialisasi dan edukasi terkait PMK ke sejumlah pedagang dan para peternak sapi. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat segera terbebas dari PMK.
“Penyemprotan disinfektan ini tidak hanya di pasar, tapi di kandang-kandang juga, kemudian ada biosecurity untuk para peternak,” kata Sunarno selepas kegiatan penyemprotan atau disinfeksi di Pasar Hewan Jelok Cepogo pada Kamis 26 Mei 2022.
Dijelaskan, operasi kesiapsiagaan dan pengendalian PMK telah dilakukan petugas PMI sejak munculnya kasus PMK di Boyolali. Sedikitnya 100 personil telah diterjunkan, mereka meliputi pengurus dan staf PMI sebanyak 12 Orang, relawan KSR 30 personil, relawan Sibat 30 personil dan Relawan Desa 30 Orang.
“Dan kami sosialisasikan juga terkait ditutupnya pasar hewan, terhitung mulai 27 Mei sampai 10 Juni mendatang,  sebagai antisipasi mencegah penularan PMK,” ujarnya.
Menurut Sunarno akan sangat berbahaya jika pasar hewan di Boyolali masih buka, sementara pasar hewan di kabupaten tetangga tutup total.
“Pedagang dari luar daerah akan berdatangan ke Boyolali, nah itu juga yang perlu diwaspadai,” imbuhnya.
Ketua PMI berpesan agar para peternak maupun pedangan ternak sapi tetap bersabar dan ikut berupaya mencegah penularan PMK .
“Hendaknya selalu menjaga kesehatan ternak. Jika ada hewan ternaknya yang sakit segera menghubungi dokter hewan dan Disnakan.”
PMI Boyolali lanjut Sunarno, masih tetap melaksanakan penyemprotan meski pasar hewan tutup. Termasuk di kandang milik warga yang diketahui suspek PMK.
“Setiap kegiatan kami tetap koordinasi dengan Disnakan, seperti disinfeksi mandiri yang dilakukan  Relawan Desa Singosari, Mojosongo, ” pungkasnya.