FOKUS JATENG-BOYOLALI- Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Boyolali menerjunkan anjing penjaga untuk mengusir kawanan kera di Dusun Madoh, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak.
“Iya, awalnya kita tahu dari medsos, lalu kita terjunkan tim dari Ngemplak untuk mengusir kawanan kera itu,” kata Dono Rumekso Kabid Damkar Satpol PP Boyolali, pada Kamis (3/3/2022).
Dijelaskan, kera liar jenis ekor panjang ini memang kerap terlihat di Boyolali. Kera liar juga pernah dilaporkan masuk ke RS Pandan Arang pada erupsi Gunung Merapi. Sedangkan kejadian di Ngemplak merupakan laporan kedua. Saat menerima laporan warga, penanganan kawanan kera lebih menggunakan anjing penjaga. Tujuannya agar kera liar tersebut menjauhi area pemukiman.
“Sampai saat ini belum ada laporan penyerangan yang dilakukan kera liar. Kalau bisa jangan. Kalau faktornya (Ke pemukiman,red) apa belum dipastikan. Kalau stok makanan cukup saya kira kera tadi tidak akan turun ke pemukiman,”jelasnya.
Kemunculan tiga ekor kera tersebut sempat diabadikan oleh warga setempat. Ketiga kera tersebut terlihat duduk sebuah jembatan di Madoh, Ngresep, Ngemplak pada Rabu (2/3) lalu. Dalam foto yang beredar, perekam meminta bantuan agar kera-kera tersebut dipindahkan ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga. Keberadaan kawanan monyet ini dirasa meresahkan warga sekitar.
“Untuk laporan kera di Dusun madoh Rw 8, Desa Ngesrep, Ngemplak saat ini sementara aman. Kera sudah pergi dan jumlahnya ada 3 ekor. Kami juga terjunkan satu anjing penjaga untuk mengusir kawanan kera tersebut,” imbuh Dono.
Sebelumnya, warga Dusun Madoh, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak sempat dihebohkan dengan kawanan kera liar jenis ekor panjang. Ada sekitar tiga ekor yang terlihat di pemukiman warga. Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Boyolali lantas menerjunkan anjing untuk mengusir kawanan kera tersebut.
Menurut salah satu warga Ngesrep sekaligus pengunggah foto, Agus, mengatakan foto tersebut telah diambil pada minggu lalu. Namun, keberadaan kera liar ini sering terlihat dipemukiman warga. Dia mengaku tidak tahu jumlah total populasi kera liar yang ada. Termasuk asal kera-kera tersebut.
“Sudah biasa terlihat. Kalau kemarin itu yang terlihat cuma 3 ekor. Dulu pernah sampai 7 ekor. Kami juga tidak tau populasinya yang ada di sini. Tidak tahu juga asalnya dari mana. Karena lingkungan desa jauh dari hutan maupun perbukitan,” katanya.
Pemukiman Dusun Madoh memang dekat dengan aliran Kali Pepe. Kawanan kera ini juga sering memakan buah-buahan yang ditanam warga. Namun, tidak pernah ada laporan kera yang berani menyerang warga. Warga setempat sudah biasa dengan kemunculan kera liar ini. Di sisi lain, mereka tetap merasa was-was.
“Warga yang sudah tinggal lama disini sudah biasa. Tapi khawatir juga karena salah satu pejantannya ada yang memiliki taring cukup panjang. Takutnya kalau sampai diserang dikhawatirkan akan berakibat fatal,” katanya.