DPC Partai Demokrat Boyolali Salurkan Bantuan 10 Tangki Air Bersih di Wilayah Merapi

Pengiriman bantuan air bersih DPC Partai Demokrat Boyolali di wilayah Musuk. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-DPC Partai Demokrat Boyolali menyalurkan bantuan air bersih kepada warga di Dukuh Pulerejo RT1 RW 2, Desa Lanjaran, Kecamatan Musuk, Senin (6/9/2021) pagi.

Ada 10 tangki yang diberikan kepada warga di lereng gunung Merapi sisi timur itu. Setiap musim kemarau, warga di hampir seluruh wilayah Kecamatan Musuk, mengalami kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga pun terpaksa harus membeli dari truk-truk tangki swasta.

Harganya bervariasi tergantung jauh dekatnya lokasi. Bahkan untuk wilayah terjauh, seperti di Desa Sangup, harga air mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per truk tangki.

“Kesulitan air bersih sudah terjadi sejak sekitar April lalu. Jadi kami mulai susah. Karena tampungan air hujan itu kami andalkan untuk memasak, mencuci dan kebutuhan sehari-hari termasuk buat ternak,”,” kata Legiyem, warga Desa Lanjaran.

Menurut dia, harga air di desanya mencapai Rp 130 ribu/tangki. Warga pun menyambut gembira dan senang dengan adanya bantuan air bersih dari DPC Partai Demokrat Boyolali ini.

Sementara itu Ketua DPC Partai Demokrat Boyolali, Dwi Purwanto mengatakan bantuan air bersih ini merupakan wujud kepedulian jajaran Partai Demokrat kepada warga yang membutuhkan. Tak hanya diberikan kepada warga Desa Lanjaran, bantuan air bersih juga disalurkan kepada warga di sejumlah desa lainnya di Selo dan Wonosegoro.

Masing-masing kecamatan akan menerima 10 tangki air berisi 8 ribu liter. Namun, khsusus di Kecamatan Wonosegoro dropping air akan ditambah sesuai kebutuhan warga.

“Kami memang memilih daerah yang kekurangan air. Maka kita kondisional, kalau kurang akan kami tambah lagi. Selain itu, dropping air bersih ini bagian dari kegiatan sosial dalam rangka dua dekade Partai Demokrat,” ujarnya.

Selain itu, Dwi menyatakan bakal mengadakan pembagian sembako pada 8 September nanti, dan dilanjutkan kegiatan tirakatan memperingsti Hut Demokrat pada 9 September ini.

Sementara data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menyebut ada lima wilayah yang rawan kekurangan air. Yakni Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamudro, Kemusu, Selo, dan Tamansari.

“Pendataan daerah rawan kekeringan terus kami lakukan. Sedangkan dropping air bersih sudah dilakukan sejak minggu lalu,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo.