Sebagian Sekolah di Lereng Merapi Boyolali Mulai Terapkan Pembelajaran Sekolah Tatap Muka

Aktivitas pembelajaran sekolah tatap muka di wilayah lereng Merapi Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sejumlah sekolah di kawasan lereng Merapi Boyolali sudah mulai mengikuti pembelajaran sekolah tatap muka (STM) bagi Sekolah Dasar (SD). Seperti yang terlihat pada sekolah di kawasan lereng Gunung Merapi yang berada di wilayah Kecamatan Musuk seperti SD Negeri 2 Pusporenggo yang juga telah memulai pembelajaran STM sejak Senin (22/3/2021) lalu.

Kepala SD Negeri 2 Pusporenggo, Sri Lestari mengungkapkan pembiasaan pembelajaran STM ini dilakukan dengan dua kelas setiap harinya. Pembelajaran tersebut hanya dilakukan dalam waktu tiga jam sesuai dengan arahan Disdikbud Kabupaten Boyolali yakni mulai pukul 07.30 WIB hingga 10.30 WIB.

“Untuk pembelajaran STM ini dari arahan satu harinya masuk dua kelas dengan durasi untuk belajarnya tiga jam satu harinya,” sambungnya, Selasa(23/3/2021).

Pada hari Senin dan Kamis, siswa yang belajar di sekolah yani kelas I dan IV. Hari Selasa dan Jumat digunakan untuk pembelajaran kelas II dan V. Serta hari Rabu dan Sabtu, siswa kelas III dan VI masuk sekolah. Pihaknya akan terus menerapkan protokol kesehatan selama proses belajar mengajar di sekolah.

“Disini tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan antara lain untuk anak anak yang berangkat sekolah harus wajib memakai masker,” katanya.

Sebelum memasuki area sekolah, para siswa melewati pengecekan suhu badan dan diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Sesampainya di dalam kelas, para siswa telah diatur tempat duduk agar dapat menjaga jarak.

Senada, Kepala Desa Pusporenggo, Alif Muktiyana mengaku senang dengan adanya pembelajaran STM tersebut. Menurutnya, sistem pembelajaran tersebut lebih maksimal dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan. “Kami merasa sistem belajar mengajar bisa lebih maksimal atau efektif,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Boyolali, telah mengeluarkan izin 57 sekolah dasar negeri yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali, pada Kamis (18/3) mulai menjalankan uji coba pembelajaran sekolah tatap muka (STM) dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan dengan izin dari orang tua siswa di sekolah dasar (SD) di zona hijau atau daerah tanpa kasus Covid-19 yang guru-gurunya sudah menjalani vaksinasi.

“Jika siswa tidak diizinkan oleh orang tua, mereka tetap diberikan pembelajaran di rumah secara daring,” ujarnya.