FOKUS JATENG-BOYOLALI-Peningkatan aktivitas Gunung Merapi, tidak menyurutkan masyarakat di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo untuk memberikan hak pilihnya. Mereka memberikan suara di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali dalam gelaran Pilkada Serentak 2020 pada Rabu (9/12/2020). Animo tinggi warga datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pengganti yang dibilang jauh di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Untuk kawasan rawan bencana 3 Gunung Merapi memang harus disterilkan dari segala aktivitas, ini perintah BPBD, ”kata ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) VI Desa Tlogo lele, Widarti.
Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Naigen Achta Nur Edi Saputra menambahkan terkait dengan status Gunung Merapi, warga di Desa Tlogolele merelokasi dua TPS. “Ada dua TPS yang kita pindahkan dari tempat semula. Yang mana kedua TPS tersebut adalah TPS 5 dan TPS 6,” ungkapnya saat ditemui di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Rabu (9/12/2020).
TPS 5 direlokasi ke Balai Desa Tlogolele yang digunakan masyarakat Dusun Belang dan Takeran sebanyak 360 orang. Sedangkan TPS 6 relokasi ke TPPS desa setempat yang digunakan oleh masyarakat Dusun Takeran dan Stabelan sebanyak 429 orang.
Selain itu, karena bersamaan dengan pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), protokol kesehatan akan tetap diterapkan. “Baik untuk cuci tangan, pakai masker, cek suhu tubuh, juga saat melakukan pemilihan akan diberikan sarung tangan sekali pakai,” ujarnya.
Sebanyak 15 armada kendaraan telah disiapkan Pemerintah Desa (Pemdes) Tlogolele bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali untuk mengantar masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III ke TPS yang telah direlokasi.
Sementara Komandan Kodim 0724/ Boyolali Letkol Inf. Aris Prasetyo mengatakan terkait pilkada ditengah pandemi Covid 19 dan peningkatan status Merapi, pihaknya mengapresiasi antusiasme warga lereng Merapi dalam memberikan suara di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali dalam gelaran Pilkada Serentak 2020 ini.
Demikian juga langkah KPU Boyolali yang terpaksa mendirikan tempat pemungutan suara di tempat penampungan pengungsi sementara, mengingat di desa tersebut ada tiga desa yang masuk dalam katagori kawasan rawan bencana Gunung Merapi yaitu Dusun Stabelan, Takeran dan juga Belang. Jaraknya hanya sekitar tiga kilo meter dari puncak Merapi,
“Meski harus diangkut menggunakan bak terbuka, masyarakat sangat antusias. Harapan saya aman, sukses tanpa eskes, tetap kondusif,” kata Dandim disela patrloli pengecekan pelaksanaan pemungutan suara TPS 06 Desa Tlogolele dan Desa Klakah, Kecamatan Selo bersama Pamatwil Polda Jateng dan Kapolres Boyolali beserta rombongan.