Angka PHK di Boyolali Terdampak Covid-19 Terus Meningkat

Ilustrasi. (pixabay/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Boyolali karena dampak pandemi virus Corona, terus bertambah. Hingga hari ini, Rabu (15/4/2020) karyawan yang kena PHK sejumlah 1.607 orang.
Kabar tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, Syawaludin.

“Perlu saya sampaikan, update karyawan yang di-PHK atau dirumahkan per hari ini, 15 April 2020. Jumlah karyawan PHK sejumlah 1.607 orang,” kata Kepala Dinkopnaker Boyolali, Syawaludin, kepada para wartawan.

Dijelaskan, angka sebanyak itu berasal dari 12 perusahaan di Boyolali. Kemudian, karyawan yang dirumahkan sebanyak 3.424 orang dari 4 perusahaan.

Lebih kanjut, selain melakukan pengurangan karyawan atau PHK dan dirumahkan, sejumlah perusahaan di Boyolali juga ada yang tetap memperkejakan karyawannya namun secara bergantian. Atau jam kerjanya digilir. Mereka masuk kerja tetapi secara giliran.

“Yang jam kerja diatur atau digilir ini ada sejumlah 1.301 orang dari 4 perusahaan,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Syawaludin jumlah total perusahaan yang terdampak dan mengurangi jumlah karyawannya sebanyak 20 perusahaan. Total ada 6.332 karyawan yang terdampak.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pandemi Corona atau COVID-19 mulai berdampak terhadap perusahaan di Boyolali. Sejumlah perusahaan melakukan pengurangan karyawan baik melalui PHK maupun dirumahkan. Menurut Syawaludin pada Kamis (9/4/2020) lalu, yang ter-PHK sebanyak 1.364 orang. Kemudian yang dirumahkan sejumlah 3.424 orang.

“Per hari Kamis, tanggal 9 April 2020, sudah terdata di kami ada 19 perusahaan (mengurangi karyawannya),” pungkasnya.