RSD Covid-19 di Boyolali Tangani 19 Pasien

Simulasi penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Darurat di Rusunawa Pemkab Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

BOYOLALI-FOKUSJATENG – Sejak tujuh hari beroperasi, Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Boyolali sejak tujuh hari beroperasi sudah menangani 19 pasien. Dari jumlah tersebut satu pasien dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Sekadar kilas balik, RSD yang sebelumnya merupakan Rusunawa itu khusus menampung Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dalam kondisi ringan hingga sedang .

“Ya, sampai saat ini 19 pasien yang ditangani di Rumah Sakit Darurat (COVD-19),” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina kepada para wartawan Senin (13/4/2020).

Dari 19 pasien tersebut, jelas Ratri, sebagian besar menjalani rawat jalan yaitu sebanyak 13 pasien. Sedangkan yang menjalani rawat inap sebanyak lima pasien dan yang dirujuk ke RSUD Pandan Arang, Boyolali ada satu pasien.

“Dari lima pasien yang rawat inap, empat pasien sudah dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. Jadi saat ini di Rumah Sakit Darurat tinggal satu pasien saja,” jelasnya.

Pasien-pasien tersebut berasal dari wilayah Boyolali saja. Lebih lanjut Ratri mengatakan, hingga hari ini di Boyolali belum ada pasien yang dinyatakan positif COVID-19 atau Corona.

Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani menambahkan RSD COVID-19 menempati Runawana di Kampung Rejosari, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Ada lima lantai di Rusunawa tersebut, namun kini yang dipersiapkan baru satu lantai dengan kapasitas 36 tempat tidur.

“Sebenarnya lantai 1 untuk penanganan pasien tepatnya penegakan diagnosis dan screening bagi pasien dan lantai dua untuk mengisolasi penunggu pasien serta petugas medis,” katanya

Dikemukakan dia, RSD ini akan merawat PDP corona dalam kondisi ringan hingga sedang. Sementara yang kondisinya berat, dirujuk ke RSUD Pandan Arang, Boyolali.

“RSD Covid 19 ini ditangani 123 petugas medis baik dokter, perawat, petugas laboratorium hingga petugas penunjang lainnya. Selain ASN dari beberapa rumah sakit pemerintah, juga didukung para relawan,” pungkasnya.

SIMAK VIDEO DI BAWAH INI, JANGAN LUPA KLIK SUBSCRIBE, LIKE & SHARE