Warga Panggil Bantuan BPBD Boyolali untuk Evakuasi Sarang Tawon Endhas

Sarang tawon endhas di salah satu atap rumah warga di Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Tawon Vespa Affinis atau tawon endhas yang habitatnya hampir bisa ditemui diseluruh daerah tropis, seperti yang terjadi di sejumlah wilayah Boyolali. Tidak jarang warga meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memusnahkan sarang tawon yang mematikan itu.

Menurut Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali, Edy Marwanto, hampir setiap malam pihaknya mendapatkan panggilan warga untuk memusnahkan sarang tawon. “Semalam rata-rata 2 atau 3 sarang (dimusnahkan),” katanya

Dijelaskan, sarang tawon yang akhir-akhir ini menghebohkan itu hampir merata. Namun sarang yang dimusnahkan TRC BPBD Boyolali selama ini kebanyakan di wilayah Kecamatan Sawit , Ngemplak dan Kecamatan Nogosari.

“Mala mini kita juga musnahkan sarang tawon ndhas yang berlokasi di Sawit. Ada dua lokasi, di Desa Kemasan dan Desa Manjung,” ujarnya.

Edi mengaku sengaja melakukan pemusnahan pada waktu malam hari. Alasannya, karena jika malam hari dan suasana gelap tawon tersebut sudah tidak terlalu agresif seperti di siang hari. Selain itu, jika malam semua tawon masuk ke sarangnya, sehingga pemusnahan bisa lebih tuntas.

“Kalau malam hari karena memang karakter jenis tawon itu kalau malam hari kan istilahnya dia sudah tidak terlalu agresif. Jadi pengaruhnya dengan sinar kok itu, kalau kena sinar dia agresif. Mungkin dari unsur pandangan, jadi kalau gelap itu dia tidak terlalu agresif. Lagi pula kalau malam hari kan semua masuk di sarang, jadi lebih tuntas, lebih bersih, karena semua masuk sarang tinggal semprot pada lubang sarang. Minim sekali (tawon) yang lolos,” kata Edy.

Bahkan di Boyolali pernah terjadi warga yang terkena sengatan tawon vespa hingga harus dirawat di rumah sakit. Hanya saja Edy mengaku lupa, identitasnya warga Sawit, Boyolali dan terjadi beberapa bulan lalu. Demikian juga pihaknya juga tidak sempat menghitung berapa jumlah sarang tawon vespa di wilayah Boyolali yang telah dimusnahkannya dalam satu tahun maupun satu bulan.

“Sudah tidak terhitung, disisi lain kegiatan pemusnahan sarang tawon itu tidak dicatat,” katanya.

Edy menyarankan ketika terkena sengatan, penanganan pertama yang bisa dilakukan yakni mengompres dengan es batu. Tindakan ini dimaksudkan agar racun tidak cepat menyebar sebelum akhirnya harus di bawa ke layanan kesehatan terdekat.

“Mudah-mudahan di Boyolali tidak ada korban (sengatan tawon vespa). Memang tujuan kita (memusnahkan sarang tawon vespa) untuk menekan dan mencegah adanya korban,” pungkasnya.