Pemkab Boyolali Akan Gelar Gerak Jalan 28 Km Se-Jateng

Lomba gerak jalan tahun 2018. Pemkab Boyolali bakal menggelar kegiatan serupa tahun 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali bakal menjadi tuan rumah gerak jalan 28 km tingkat Jawa Tengah, Kmais 10 Oktober 2019. Kegiatan bakal diikuti 35 regu dari 35 kabupaten/kota se Jateng.

Pelaksana, Bambang Widayanto menjelaskan, setap kabupaten/ kota hanya berhak mengirimkan satu regu beranggota 9 orang ditambah satu orang sebagai cadangan. Lomba ini hanya khusus untuk regu putra.

“Dimana setiap regu bakal menempuh jalur sejauh 28 km,” ujar Bambang, dalam keterangan pers Selasa 8 Oktober 2019.

Dijelaskan setiap peserta dibatasi usia 16 tahun – 30 tahun. Lomba mengambil start dan finish di Alun- alun Kidul. Kemudian peserta melintasi jalur di kawasan Boyolali Kota. Jalur juga dipilih kawasan ikon Boyolali.

Seperti, monumen Susu Murni atau yang lebih dikenal patung susu tumpah. Kemudian kawasan Simpang Siaga yang terdapat patung Arjuna Wijaya. Juga miniatur tiga menara serta miniatur Borobudur di Alun- alun Lor.

“Hal ini dimaksudkan agar para peserta lebih mengenal potensi wilayah Boyolali,” ujar dia.

Panitia, lanjut dia, menyediakan hadiah uang pembinaan. Juara pertama mendapat hadiah uang sebesar Rp 12,5 juta; juara kedua Rp 10,5 juta dan juara tiga hadiah uang sebesar Rp 7,5 juta. Kemudian juara harapan pertama hingga harapan tiga masing- masing mendapat hadiah sebesar Rp 5 juta, Rp 3 juta dan Rp 1,5 juta.

Ditambahkan, lomba gerak jalan dimaksudkan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Selain itu, juga bertujuan untuk menggelorakan semangat berolah raga di kalangan pemuda. Juga sebagai upaya mengenalkan potensi daerah. “Lomba ini dikhususkan pada kecepatan,” paparnya.

Namun demikian, panitia juga memperhatikan aspek lain dimana penilaian diserahkan kepada para juri. Ada juri tempel yang terus mengikuti para peserta dari garis start hingga finish. Selain itu juga ada juri yang berada di tempat- tempat tertentu yang dilalui para peserta.

“Sehingga, jika ada peserta berbuat curang dengan berlari maka bisa langsung diketahui dan dikirangi nilainya,” katanya.