Desa Keprabon Polanharjo Klaten Jadi Sentra Berbagai Kerajinan, Produksinya Tembus Pasar Luar Negeri

Produksi kipas batik kerajinan tangan warga Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten. (Suci Wulandari/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KLATEN-Wilayah Klaten terkenal dengan wisata air yang jernih. Namun selain itu juga ada yang menarik, khususnya di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Yakni warga desa setempat memiliki potensi kerajinan tangan yang unik.
Telah banyak kerajinan yang dibuat oleh masyarakat, di antaranya kerajinan kipas, dompet, dan suvenir-suvenir lainnya. Dulunya masyarakat hanya membuat kipas saja, tetapi kerajinan ini dibuat dari tanduk kerbau dan sapi.
Hampir setiap rumah di Desa Keprabon memproduksi kerajinan ini. Dikarenakan jumlah kerbau yang tidak sesuai dengan jumlah permintaan, maka bahan produksi saat ini diganti dengan pohon bambu.
Tidak cukup hanya dengan kerajinan kipas saja, mereka juga memproduksi dompet, tas, suvenir gantung kunci hingga undangan pernikahan dari kipas. Yang lebih menarik karena motif-motif yang digunakan adalah motif batik. Tentu hal ini menjadi nilai tambah sekaligus menonjolkan ciri khas batik di Jawa Tengah.
“Untuk pendistribusian kita sudah sampai di Jakarta, Jogja, Magelang, Semarang, dan Bali. Bahkan kita juga pernah ekspor ke Thailand. Tetapi untuk kerajinan yang diekspor di Thailand hanya kipas yang berukuran besar-besar saja,” ujar Tri Harsono, penanggung jawab pemasaran UKM Toha Putra Desa Keprabon, Selasa 23 Oktober 2018.
Seiring perkembangan teknologi, masyarakat mengikuti arusnya yakni dengan memperkenalkan produk kerajinan ini melalui internet. Hal ini tentu sangat membantu masyarakat terutama dalam memperkenalkan potensi kerajinannya. Dengan ini tentu harapannya produk kerajinan di Desa Keprabon semakin diperhatikan dan terkenal di seluruh Indonesia.