Median Jalan yang Ditutup di Lokasi Kecelakaan Maut Simpang Tiga Wika Mojosongo Boyolali Segera Dibuka

Anggota Satlantas Polres Boyolali olah TKP di lokasi kecelekaan maut simpang tiga Wika Mojosongo, Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pascakecelekaan maut yang menewaskan tujuh orang di simpang tiga Wika Mojosongo, Boyolali berdampak pada penutupan median jalan. Namun, sebentar lagi median jalan yang ditutup ini akan segera dibuka oleh petugas.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali Untung Rahardjo, Selasa 23 Oktober 2018. Pihaknya telah koordinasi dengan pihak-piihak terkait. Di antararanya dengan Balai Besar Jalan Nasional, Kementerian Pekerjaan umum dan perumahaan rakyat (DPU PR), Bina Marga Provinsi Jateng, Polres Boyolali dan pihak yang terkait masalah jalan tersebut.

Median jalan di simpang tiga antara jalan Solo-Semarang ke kawasan wisata Tlatar dan Kaliwungu, Kabupaten Semarang itu tetap akan dibuka. “Dibuka tapi ada hal-hal yang harus dipenuhi demi keamanan,” jelasnya.

Dibuka apabila ada penjaganya. Itu untuk mengatur aktifitas lalu lalang kendaraan yang hendak menyebrang jalan Nasional tersebut. dengan adanya penjaga, resiko kecelakaan akibat penyebrangan dapat diminimalisir.

Kemudian, yang kedua, rambu-rambu lalu lintas sebagai bentung peringatan kepada pengendara juga wajib terpasang. Pengendara dapat lebih waspada oleh bantuan rambu-rambu tersebut. termasuk dengan adanya pita kejut sebelum dan sesudah pertigaan.

“Pita kejut sangat penting untuk mengurangi kecepatan pengendara. Pengendara jarak jaah yang tak kosentrasi akibat jenuh atau kelelahan dapat kembali bangkit dan kembali meningkatkan kesadarannya,” jelasnya.