FOKUS JATENG-KLATEN-Sebagai wujud nguri-uri kabudayan dan sekaligus memperingati Hari Tani Nasional 2018, warga Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Klaten menggelar budaya tani Sabtu 29 September 2018. Acara ini digelar sudah kali kedua Dukuh Kaibon, Kecamatan Delanggu dengan tema “Mbok Sri Mulih”.
Tradisi Mbok Sri Mulih adalah dianalogikan sebagai kesuburan dan kejayaan para petani, khususnya di Delanggu. Delanggu yang notabene terkenal dengan hasil pertanian, khususnya padi, yang dinilai cukup memuaskan.
“Gunungan Mbok Sri Mulih dalam mitologinya dilambangkan dengan Dewi Sri. Gunungan dari padi dan ogoh-ogoh ular besar yang dimaksudkan sebagai teman dari mbok sri pemakan hama padi seperti tikus yang selama ini membantu petani,” kata Iksan Hartanto, ketua panitia kegiatan.
Kegiatan ini digelar bukan semata bertujuan sebagai gelaran budaya. Namun juga ditujukan untuk mengangkat kembali pertanian di Desa Delanggu, khususnya padi. Selain itu juga berangkat dari keprihatinan masyarakat mengenai terkendalanya hak paten dari hasil beras Delanggu yang saat ini masih belum terselesaikan.
Semakin sempitnya lahan pertanian di Desa Delanggu dan berkurangnya generasi penerus para petani sedikit banyak juga memengaruhi output dari banyaknya beras yang dihasilkan oleh para petani. “Hal ini tentu menjadi keprihatinan bagi kami para petani, sehingga dengan diadakannya gelaran budaya tani ini masyarakat umum dapat mengetahui bagaimana sejarah dan perjuangan pertanian khususnya padi di Desa Delanggu,” terangnya.