Petugas Disnakkan Karanganyar Datangi Lapak Penjual Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan

Petugas Disnakkan Karanganyar memeriksa gigi kambing yang akan dijadikan hewan kurban, Selasa 7 Agustus 2018. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KARANGANYAR – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Karanganyar, Jawa Tengah, mulai melakukan pemeriksaan hewan kurban. Langkah ini dilakukan untuk pengawasan terhadap peredaran hewan kurban jelang Hari raya Idul Kurban, yang sebentar lagi dilaksanakan umat Islam.

Pengawasan terhadap hewan kurban ini dilakukan dengan mendatangi satu persatu pusat pedagang. Mereka yang sebagian besar merupakan pedagang musiman saat jelang Idul Kurban ini diperiksa mulai dari kelayakan hingga kesehatan.

“Yang kita periksa pertama adalah cukup umur atau tidak (poel). Kalau segi umur cukup, kita periksa kesehatan dan kelaikan hewan kurban lainnya. Misalnya cacat atau tidak,” ujar staf Kesehatan Hewan Disnakkan Karanganyar, Fathurrahman di Papahan, Jaten 7 Agustus 2018.

Menurut Fathurrahman, ada dua tahap pemeriksaan yang dilakukan Disnakan dalam momentum lebaran kurban kali ini. Yakni pemeriksaan hewan di tempat penjualannya dan pemeriksaan saat pemotongan hewan kurban.

“Pemeriksaan ini untuk memastikan hewan kurban aman, sehat, utuh dan halal (ASUH),” urai dia.

Dalam pemeriksaan ini, Tim Disnakan dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok memeriksa hewan kurban yang tersebar di 17 kecamatan di Karanganyar. Tak hanya yang ada di jalur utama, tim juga menyasar ke lokasi yang terpencil, atau masuk perkampungan.

“Bagi pedagang yang memang hewannya layak untuk kurban kita berikan label. Tapi untuk yang belum layak, misalnya dari segi umur belum mencukupi, kita rekomendasikan untuk bukan untuk kurban,” imbuhnya.

Dalam pemeriksaan hewan kurban, Disnakan mensosialisasikan agar calon pembeli lebih jeli dapat saat akan membeli. Sebab, jangan sampai hewan yang akan digunakan untuk kurban justru belum memenuhi kalayakan.

“Caranya cek poel atau tidaknya dengan melihat pergantian gigi seri. Kalau sudah tanggal atau ganti berarti sudah poel, kemudian berpenyakit atau tidak,” ujar dia.

Salah satu pedagang hewan kurban di Jaten, Dede Triatmodjo menyatakan, ada 61 ekor kambing yang dijualnya. Harga kambing yang dijual mulai Rp 1,6 juta-Rp 3,2 juta per ekor. Untuk harga kambing yang paling mahal dari jenis ettawa. Selain kualitas bagus, jenis ettawa terkenal dengan ukuran kambingnya yang bisa juah lebih besar.

“Kalau ingin belum yang murah biasanya kambing Jawa. Yang saya jual ada kambing jawa, gibas serta domba. Untuk Ettawa juga ada,” tandas pria asal Wonogiri itu.