FOKUS JATENG-BOYOLALI-Menghadapi puncak musim kemarau tahun ini, Kabupaten Boyolali mulai bersiap dengan suplai air bersih bagi masyarakat. Sejumlah organisasi dan komunitas pun telah mengirimkan bantuan air bersih ke berbagai wilayah yang berdampak secara langsung musim kemarau.
Salah satunya Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Boyolali yang telah memberikan bantuan air bersih ke kecamatan yang kesulitan mendapatkan air bersih. Hal tersebut dalam rangka melaksanakan amanah Bulan Dana PMI Kabupaten Boyolali, dimana hasil dari Bulan Dana PMI tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat untuk masalah kebencanaan.
Seperti yang terlihat pada Selasa (7/8), PMI Kabupaten Boyolali yang memberi bantuan air bersih ke warga Desa Ngaren; Kecamatan Juwangi. Setibanya tangki air yang mengangkut 5.000 liter air sampai di depan kantor desa setempat, warga mulai berdatangan dengan membawa jerigen untuk mendapat air bersih tersebut. Jerigen – jerigen tersebut disusun rapi untuk dapat menampung air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari hari warga seperti makan dan minum.
“Kami memberikan bantuan berupa air bersih ke masyarakat dalam upaya membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhkan air bersih. Melalui Bulan Dana PMI, kami juga memberi bantuan kebencanaan yang lain seperi bencana alam, kekeringan, kebakaran maupun lainnya dengan anggaran Rp 500 juta, yang mudah mudahan cukup,” ungkap Kepala Markas PMI Kabupaten Boyolali, Dahat Wilarso disela pemberian bantuan air bersih.
Ditambahkan olehnya, hingga saat ini PMI Kabupaten Boyolali sudah mengeluarkan 50.000 liter lebih ke beberapa kecamatan yang sulit mendapatkan air bersih. Antara lain Kecamatan Musuk, Kemusu, Selo dan Juwangi pada hari ini.
“Untuk warga yang membutuhkan air bersih, bisa menghubung PMI melalui Pos PMI dikecamatan masing – masing atau dalam melalui Camat. Setelah itu kami akan siap membantu,” jelas Dahat.
Bantuan air bersih tersebut disambut baik oleh warga Ngaren yang sudah dua bulan setelah Lebaran kemarin mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Diakui oleh Kepala Desa Ngaren, Edi Suyatman bahwa pihaknya telah mengirimkan permohonan bantuan air bersih karena sumur yang dimilik warga tidak mencukupi untuk menghasilkan air bersih.
“Kita sudah membuat sumur sumur untuk mengantisipasi musim kemarau akan tetapi ternyata sumber airnya tidak mencukupi warga. Sehingga kami sangat berterima kasih dengan bantuan air bersih ini,” ungkap Edi.
Dilanjutkan Edi, Desa Ngaren yang memiliki 14 desa, dua desa diantaranya telah memiliki saluran Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Ampera Kabupaten Boyolali. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan dari PMI ini, warganya tidak perlu menghabiskan waktu untuk mencari sumber air bersih yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal mereka.