FOKUS JATENG-BOYOLALI-Waring tegas disampaikan Bupati Boyolali Seno Samodro kepada para pejabat yang bermain Dana Desa (DD). Pihaknya tak segan-segan memasukkan para pejabat ke bui bila terbukti menyimpangkan DD.
Bupati tidak pandang bulu, baik perangkat desa, kepala desa, ataupun pejabat struktural lainnya yang terbukti melanggar hukum dimasukkan ke bui.”Kalau main-main ya tak sikat tenan,” tegasnya kepada wartawan Selasa 31 Juli 2018.
Pihaknya tak memberi celah hukum sedikitpun masalah dana desa ini. Baik untuk implementasi dana desa maupun laporan keuangan desa sudah dipelajari secara seksama untuk meminimalisir kebocoran DD. Hanya dirinyalah bupati se Indonesia yang paling aktif yang menutup seluruh celah penyimpangan dana desa.
Sejak beberapa tahun terakhir, pihaknya terus memberikan trobosan pelatihan-pelatihan bagi penyelenggaran pemerintah di tingkat desa. “Bisa berupa klinik, diklat atau sebagainya. Yang intinya saya sebagai bupati tak henti-hentinya mengingatkan kepala desa untuk berhati-hati (penggunaan dana desa),” tegas dia.
Diklat khusus penggunaan dana desa ini sangat penting untuk mencegah penyimpangan dana desa. Hal itu penting agar pembangunan di tingkat desa berjalan lancar sesuai yang diharapkan semua pihak. “Jangan sampai dana desa dari pemerintah pusat yang sangat banyak. Tapi pembangunannya tak sesuai yang diharapkan,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Pemerintah Desa, Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Waluyo Jati, mengungkapkan dari 261 desa di Boyolali hanya 1 kades yang terlibat kasus Pidana Korupsi. Kades di kecamatan Teras itu bukan karena melakukan penyimpangan dana desa, namun karena masalah dugaan pungutan liar.
“Sejauh ini belum ada yang menyalahgunakan dana desa,” terangnya.