FOKUS JATENG-BOYOLALI-Para petani di wilayah lereng Merapi-Merbabu dipusingkan dengan serangan kawanan kera di ladang mereka. Sebab, serangan kera ini belakangan mengganas. Dampaknya tanaman mereka rusak.
Hal ini terjadi di Dusun Selo Dhuwur, Desa/Kecamatan Selo, Boyolali, Kamis 19 April 2018. “Tanaman sayur rusak semua. Seperti kol, wortel, brokoli, dan lain sebagainya. Sayangnya meski sudah kenyang tetap merusak ladang,” tutur Sabarno (52), salah satu petani.
Kawanan kera ini menyerang ladang antara pukul 12.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Saat menyerang berkelompok sekitar 10-an ekor. Para petani pun sudah berupaya menghalau, tapi tidak membuahkan hasil. “Kalau menyerang saat petani lengah dan tidak ada penjaga,” tutur dia.
Alternatif yang digunakan belakangan ini, yakni menggunakan jebakan yang dinamakan “gebyakan”. Modelnya menggunakan rumah jebakan yang di dalamnya diletakkan umbi sebagai umpan yang sudah dikasih racun.
Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) 1 Desa Selo Marsudi mengatakan, total dari awal tahun hingga kini ada 15 ekor kera. Sebagian kera yang tertangkap sudah tewas karena memakan umpan beracun. Sebagian lagi ditangkap hidup- hidup.
Para petani sudah cukup lama mengeluhkan serangan kawanan kera ini. Pihaknya berharap ada langkah terbaik dari jajaran terkait untuk mengatasi serangan kera. Sebab jika dibiarkan maka para petani bakal gagal panen. “Petani merugi karena serangan kera ini,” kata dia.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali Totok Eko YP mengaku upaya mengatasi serangan kera di kawasan Merapi- Merbabu sangat sulit. Karena perilaku kera sangat cerdas dan memiliki insting kuat. ” Kami masih merumuskan cara mengatasinya,” ujarnya.