FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PP PSHT) menggelar konsolidasi nasional di asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jumat-Minggu 13-15 April 2018. Inti dari konsollidasi nasional ini yakni menekankan penjagaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Sehingga, seperti penyerbuan pendekar silat PSHT di Boyolali beberapa pekan lalu tidak terulang kembali.
Ketua Umum PP PSHT Muhammad Taufik mengatakan, menjaga kerukunan dan ketertiban masyarakat sudah menjadi komitmen PSHT. Terlebih saat ini yang memasuki tahun politik pilkada serentak, serta pemilu 2019.
“Kita yakin kebersamaan PSHT mempunyai peran yang sangat penting didalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya.
Sinergitas PSHT dengan aparat keamanan TNI dan Polri juga akan terus ditingkatkan. Taufik mengakui, peristiwa bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu diharapkan menjadi peristiwa untuk terakhir kali. Untuk itu, pihaknya bakal melakukan berbagai upaya pencegaha agar tak timbul kembali.
Pihaknya meminta seluruh komponen warga PSHT untuk tak main hakim sendiri. Dan melalukan tindakan tindakan diluar koordinasi dengan aparat keamanan, TNI Polri. “ Semua kegiatan yang berpotensi menimbulkan gesekan harus dihindari,” harapnya.
Bahkan, pihaknya meminta aparat keamanan untuk menindak tegas warga PSHT yang melakukan anarkis dengan menggunakan senjata tajam. Hal itu untuk menghindari masalah konflik yang bisa saja terjadi.
Acara ini dihadiri sekitar 700 perwakilan PSHT di seluruh Indonesia. Hadir dalam kegiatan tersebut, Mayjen TNI Ida Bagus P Kabadiklat Kemhan,; Brigjen TNI Kartiko Wardani, Kepala Pusat Diklat Bela Negara; Brigjen TNI Totok Imam Santoso. Brigjen Pol (Pur) Tjiptono Hadibroto, Pengurus pusat PSHT, Brigjen Pol (Pur) Lanjar Ketua yayasan PSHT Pusat.
Kabag lntel Mabes Polri Komjen Lutfi, Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi; Wakapolres Surakarta AKBP Andi Rifai, Letkol Cpm Gunawan Setiadi SH (Dan Denpom lV/4 Ska), Dandim 0724 Boyolali, Letkol Kav Herman Taryaman, Sip, MH (Dandim 0724/Byl).