Belasan Warga Tolak Relokasi Subterminal Gemolong di Desa Kragilan. Ini Alasan Mereka…

Bangunan Subterminal Gemolong di Desa Kragilan, Gemolong, Sabtu 3 Januari 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Belasan warga mendatangi Gedung DPRD Sragen, Jumat 2 Februari 2018. Mereka terdiri kru bus dan beberapa agen penjual tiket bus malam di Subterminal Gemolong. Tamu wakil rakyat ini menyampaikan aspirasi penolakan pemindahan lahan parkir bus malam dari lokasi yang saat ini digunakan ke Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong.

Alasan mereka menolak relokasi ini lantaran kondisi serta fasilitas umum di lahan parkir yang berada di Kragilan belum lengkap. Menurut mereka, ke depan akan mengancam pendapatan para agen bus yang sehari-hari mencari penghasilan untuk keluarga di Gemolong.

Sutaryomo (50), koordinator Paguyuban Bus Malam (Pabusma) mengatakan, ada warga yang bekerja di subterminal ini sudah 20 tahun. Sekitar tahun 1996, oleh Bupati Bawono, kala itu, ditempatkan di Subterminal 1 Gemolong.

Oleh pemerintah saat itu dibangunkan fasilitas umum seperti musala, toilet, ruang tunggu, dan kios penjualan tiket bus. Kini para agen bus mendengar akan adanya pemindahan ke Desa Kragilan yang sudah disiapkan, Menurut mereka belum memenuhi persyaratan.

Selain itu jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi saat ini. ”Masalahnya saat ini yang disiapkan pemkab belum memadai. Tempat penjualan tiket, musala, kios belum ada, ruang tunggu penumpang pun juga belum ada. Selain luasnya belum memadahi, toilet juga baru satu,” beber dia.

Pihaknya juga menyampaikan jika dipaksakan akan berdampak besar bagi konsumen dan pendapatan. Selain itu pihaknya melihat pintu masuk masih satu untuk keluar masuk. Padahal jika hari raya bus sangat banyak. Sedangkan yang lama ada dua pintu.

Menyikapi aspirasi warga ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen Muhari akan meninjau lokasi dan bertemu para agen bus. Rencana Selasa 6 Januari 2018 pihaknya dengan dinas perdagangan dan sekda cek ke lokasi. “Perpindahan tempat parkir bus AKAP masih dalam tahapan rencana. Perlu koordinasi lagi dengan agen bus dan pedagang yang menempati lokasi saat ini,” terangnya.