FOKUS JATENG – KARANGANYAR – Puluhan siswa kelas II SDN 2 Doplang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, diungsikan ke SMA Bung Karno. Langkah evakuasi ini dilakukan lantaran sekolah mereka nyaris runtuh. Selain kelas II, juga disusul puluhan peserta didik dari kelas IV dan V.
“Kuda-kuda atapnya putus akibat dimakan rayap. Kemudian disangga bambu dengan cara menjebol plafon atap kelas II. Selama dua pekan ini, 23 anak kelas II diungsikan ke SMA Bung Karno,” kata Kepala SDN 2 Doplang Yuliasri NK. kepada awak media.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) kelas II SD tersebut kini menempati ruang OSIS SMA Bung Karno. Dua sekolah ini berjarak cukup dekat. Yuliasri mengatakan, 30 peserta didik kelas IV dan V direncanakan ikut mengungsi mulai pekan depan.
“Atapnya itu menyambung di kelas I sampai VI. Yang terlihat amblek di atap kelas IV dan V. Anak-anak ini juga akan diungsikan, namun menunggu selesai Persari. Kemungkinan tanggal 3 Februari baru pindah ke SMA Bung Karno,” katanya.
Atap melapuk akibat dimakan rayap sebenarnya terdeteksi sejak November 2017 lalu. Bahkan, ia terpaksa memusnahkan sejumlah koleksi buku-buku yang dimakan serangga itu dari salah satu ruangan. Ia telah mengadukan hal itu ke Pemkab melalui UPT dan dinas pendidikan.
Kepala UPT PUD, NFI dan SD Kecamatan Karangpandan, Sukiman mengatakan masih menunggu kebijakan Pemkab terkait perbaikan sarana pendidikan itu. Ia menyarankan mengganti konstruksi atap kayu dengan logam.
“Musuhnya rayap. Hanya menunggu waktu sebelum atapnya runtuh semua. Material atapnya harus diganti semua dengan galvalum,” katanya.
SMA Bung Karno merupakan lokasi paling memungkinkan KBM sementara peserta didik SDN 02 Doplang. “SMA ini tidak jauh dari rumah anak-anak dan masih tersedia ruang kelas. Kalau mengungsi di SDN 1 Doplang, di sana jauh, sekitar 1 kilometer dan tak ada ruang kelas tersisa,” katanya.
Sayangnya, SMA Bung Karno hanya menyediakan dua ruang kelas saja. Saat gelombang pengungsian selanjutnya, SDN 02 Doplang akan menggunakan ruangan lain secara bergantian.
“Kita ada delapan kelas untuk 50 siswa. Yang dua dipinjam SDN 02 Doplang. Namanya juga sesama pendidik, tentu diperbolehkan,” kata Kepala Sekolah SMA Bung Karno, Eling Waspodo.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Agus Haryanto mengatakan APBD 2018 tidak membiayai perbaikan gedung SDN 02 Doplang. Kerusakannya belakangan diketahui setelah APBD ditetapkan.
“Bisa dianggarkan, tetapi menanti pembahasan APBD perubahan. Itu terlalu lama. Kasihan anak-anak. Kita baru mengajukan bantuan ke pemerintah pusat,” katanya