FOKUS JATENG – KLATEN – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo meminta kepala desa koordinasi dengan bupati. Permintaan itu untuk menentukan potensi unggulan yang ada di Klaten.
”Saya kira di Klaten sudah tidak ada isu lagi. Di Klaten ini kalau menanam padi juga jumlahnya besar, bila tanam jagung juga jumlahnya besar. Ini harus ditingkatkan yang lain. Peningkatan itu meliputi, produk pertanian dan UKM pertanian,” katanya usai meresmikan desapolitan di Desa Jomboran, Bayat, Klaten, Sabtu 28 Oktober 2017.
Terkait hal itu, dia juga menanyakan empat program unggulan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut? Selain itu,dia juga menanyakan terkait laporan nomer satgas dana desa?
”Ini yang boleh menjawab hanya para kepala desa saja. Nanti ada hadiah Rp 1 juta yang bisa menjawab. Jangan lupa, yang dapat uang ini kepala desa lainnya diajak jajan juga,” katanya.
Para kepala desa tidak perlu takut dengan keterlibatan dana desa tersebut. Pasalnya, pihak kepolisian dan Kejaksaan akan memberikan sosialisasi terkait dana desa tersebut. Ia menyarankan, kepala desa dan perangkat desa tidak melakukan penyelewengan dana desa itu.
”Kalau ada kesalahan administrasi cepat lapor ke Bhabinkamtibmas. Kades tidak perlu takut, sebab kapolri janji apabila ada aparat kepolisian ikut menyelewengkan dana desa atau mengganggu maka polisi tidak hanya sebatas dipecat saja tapi juga akan dipidanakan. Selain itu,kapolri juga berjanji akan mencopot kapolres dan kapolsek- nya,”katanya.
Ditambahkanya,selama ini dana desa (DD)dari tahun ketahun mengalami perbaikan dan penyerapan dana desa meningkat. Menurutnya,pada 2015 sebanyak 82 persen dan pada 2016 naik menjadi 97 persen. ”Sedangkan pada tahun ini(2017) sampai September sudah mencapai 90 persen. Masyarakat desa ini harus dibina oleh camat dan bupatinya, sehingga menghasilkan hal yang baik,” tandasnya.